Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Belajar Dwi Lulusan Terbaik UM Surabaya dengan IPK 4,00

Kompas.com - 31/10/2022, 18:50 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UM Surabaya, Dwi Nurcahyati terpilih menjadi wisudawan terbaik dengan IPK sempurna 4,00.

Bukan hanya meraih IPK tertinggi, gadis asal Denpasar Bali ini rupanya menyelesaikan studinya 3,5 tahun.

Baca juga: 80 Orang Penerima Beasiswa MORA 5000 Doktor-LPDP Tak Terima Hak 9 Bulan

Perempuan yang akrab di sapa Dwi tersebut rupanya memiliki sejumlah prestasi di berbagai kompetisi tingkat regional hingga nasional.

Mengambil Program Studi (Prodi) PG PAUD, Dwi pernah menyabet juara 3 membuat permaianan edukatif (SAPERE AUD), 2 kali Juara tari kreasi tradisional yang diselenggarakan UAD Yogyakarta dan Umsida secara berkelompok, dan juara 3 APE yang diselenggarakan Universitas PGRI Madiun.

"Ketika saya mengetahui IPK 4,00 dan menjadi yang terbaik jujur saya kaget. Ini tidak pernah saya bayangkan sebelumnya," kata dia dalam keterangannya, Senin (31/10/2022)

Menurut Dwi, dirinya merupakan mahasiswa penerima beasiswa unggulan Kemendikbud Ristek yang mendapatkan fasilitas pendidikan secara gratis mulai dari biaya pendidikan, biaya hidup, dan biaya buku.

Dwi mengaku, dirinya setelah lulus SMA tidak langsung melanjutkan studi karena persoalan biaya.

Dwi sempat mengajar di TK Aisyiyah Denpasar selama 2 tahun.

"Setelah lulus ini sudah saatnya kembali dan mengabdi. Saatnya mengaplikasikan ilmu yang saya peroleh di UM Surabaya," ungkap dia.

Baca juga: Sosok Vinka, Mahasiswa ITB Lulus dengan IPK Tertinggi 3,98

Tips belajar selama kuliah

Gadis kelahiran 1997 ini membagikan sejumlah tips belajar yang biasa dilakukannya, sehingga mengantarkan dirinya meraih IPK sempurna 4,00.

Selain aktif dan dekat dengan dosen, dia menyebut dirinya selaku berpikir yang tidak pernah terpikirkan orang lain.

"Karena jurusan saya PAUD, kebetulan saya sangat suka membuat inovasi pembelajaran untuk anak-anak mungkin itu salah satunya," tutur Dwi.

Kemudian yang sering dilakukannya adalah disiplin belajar, tidak menunda-nunda tugas yang diberikan, sering bertanya ketika dosen membuka sesi tanya jawab, dan aktif menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan dosen.

"Bertanyalah segala sesuatu apa yang tidak diketahui, artinya bukan bertanya untuk mencari perhatian," ujar dia.

Kemudian tips lainnya adalah, dia berusaha membagi waktu antara kegiatan akademik, organisasi lomba, serta kegiatan lain yang mammpu mengembangakan skill.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com