Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haedar Nashir: Mahasiswa Muhammadiyah Harus Memiliki Kebanggaan Almamater

Kompas.com - 15/10/2022, 19:49 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Haedar Nashir hadir pada Hari Bermuhammadiyah III sekaligus dalam rangka meresmikan Masjid KH. M. Yunus Anis di Gedung Cendekia Center Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Sabtu, 15 Oktober 2022.

Nama KH. M. Yunus Anis sebagai nama masjid di lingkungan UMJ diinisiasi oleh Rektor UMJ, Ma’mun Murod Yunus Anis merupakan tokoh Muhammadiyah yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum periode 1959-1962.

“Saya sangat senang hari ini, bisa duduk bersama merayakan Hari Bermuhammadiyah bersama orang-orang hebat. Dalam rangka peresmian masjid ini saya sangat berterima kasih kepada seluruh civitas yang hadir dan menyaksikan peresmian ini," jelas Ma'mun.

Pada kesempatan tersebut, di hadapan civitas akademika UMJ dan 243 mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dari seluruh Indonesia, Haedar mengatakan, mahasiswa Muhammadiyah harus memiliki almamater pride atau Muhammadiyah pride.

Mahasiswa universitas Muhammadiyah patut berbangga karena menjadi bagian dari 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah yang berkualitas dan berdaya saing.

Muhammadiyah sudah menjalani kehidupan berdakwah lebih dari 1 abad, mengajak orang untuk tu’minuna billah atau transendensi yakni dakwah mengembangkan misi tajdid.

Dakwah Muhammadiyah yang dahulu menemui tantangan berupa tentangan dari masyarakat, kini tumbuh menjadi gerakan yang melembaga begitu kuat. “Tidak ada organisasi yang kuat sistem kelembagaannya dan menyebar luas kecuali Muhammadiyah,” kata Haedar.

Haedar menjelaskan, Muhammadiyah menampilkan Islam sebagai diinul amal yakni agama yang melahirkan perbuatan dan amaliyah nyata yang membawa kemajuan hidup.

Amaliah yang bukan hanya bermanfaat bagi umat Islam tapi juga seluruh bangsa Indonesia tanpa memandang suku, agama, dan ras tertentu.

Baca juga: Ribuan Maba ITS Berhasil Pecahkan Rekor MURI, Ukir Nama Almamater

“Muhammadiyah di NTT punya Universitas Muhammadiyah Kupang yang 80 persen mahasiswanya Kristen dan Katolik. Saat ini jumlahnya 7.000 mahasiswa,” kata Haedar menjelaskan tentang dakwah amaliyah Muhammadiyah di bidang pendidikan.

Berkenaan dengan peresmian masjid, Haedar menjelaskan, masjid memiliki banyak fungsi. Masjid sebagai tempat ibadah mahdhah yang memenuhi kebutuhan ruhaniah.

Hubungan antara manusia dengan Tuhan yakni habluminallah akan selalu terjaga sebagai sumber kehidupan. Masjid juga menjadi tempat untuk memikirkan masa depan umat yakni yang berhubungan dengan relasi sosial atau habluminannas.

“Dari masjid kita bisa bermusyawarah memperbincangkan masa depan urusan-urusan muamalah, tapi secara khusus masjid adalah simbol dari ruhani keislaman kita,” kata Haedar.

Haedar juga menegaskan agar setelah dibangun dan diresmikan, sudah sepatutnya menjadi tugas bersama dalam memakmurkan masjid.

“Maka ditegaskan bahwa yang memakmurkan masjid adalah mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Tentu iman bukan sekedar iman, tapi iman yang melahirkan ruhani kesalehan dan mengakui kekuasaan Allah,” ungkap Haedar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com