Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggarkan Rp 33 Miliar, Pemprov DKI Ubah SDN Ragunan 08 dan 09

Kompas.com - 05/10/2022, 18:07 WIB
Angela Siallagan,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah meresmikan SDN Ragunan 08 dan 09 Jakarta sebagai sekolah net zero carbon .

Sekolah yang terletak di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel) ini menjadi salah satu sekolah yang dipilih dalam pembangunan ramah lingkungan pertama di Indonesia, karena mengusung konsep Net Zero Healthy Greenship.

Baca juga: Dosen Unair: Ini 4 Ciri Orang Punya Kesehatan Mental yang Baik

Sebagai informasi, bangunan dengan konsep net zero merupakan bangunan yang rendah dan efisien memenuhi syarat kesehatan dan kenyamanan.

Selain itu, dinilai dapat menghasilkan emisi rendah, hemat saat beroperasi, dan sebagian besar energinya dipasok dari sumber energi terbarukan.

Melansir laman Instagram Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, memberitahukan sebelum dibangun SDN Ragunan 08 dan 09 Jakarta, ada 3 sekolah yang berada di lokasi tersebut. Yakni, SDN Ragunan 08 pagi, SDN Ragunan 09 pagi, dan SDN Ragunan 11 petang.

Sekolah tersebut dapat diakses melalui jalan lingkungan yang cukup besar. Di sana juga terdapat pohon-pohon besar yang sengaja dipertahanan meskipun bangunan direnovasi.

Butuh dana Rp 33 miliar bangun SDN Ragunan 08 dan 09

SDN Ragunan 08 dan 09 beralamat di Jalan Pusdiklat PLN, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sekolah itu direnovasi total menjadi sekolah negeri net zero oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Dana yang dibutuhkan sebesar Rp 33 miliar yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.

Baca juga: 5 Negara yang Penduduknya Paling Malas di Dunia, Indonesia Nomor 1

Bangunan tersebut dirancang oleh biro arsitek kenamaan Djuhara+Djuhara dan konstruksinya dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Adapun lahan yang digunakan seluas 5.660 meter persegi untuk menampung siswa sebanyak 645 orang.

Dua sekolah ini terdiri dari 5 massa bangunan dalam satu baris yang diberi jarak yang di antaranya dapat ditanami pohon dan disinari cahaya matahari, agar udara alami dapat mengalir.

Selain itu, dirancang juga taman dan pepohonan yang mengelilingi setiap massa pembangunan.

Di lantai dasar, terdapat beberapa kelas memiliki akses pintu langsung ke taman untuk meningkatkan kreativitas, kemampuan problem solving terasah, dan menjaga kesehatan mental anak-anak.

Baca juga: Gunakan Kartusa, Siswa Belajar Bahasa dan Sastra lewat Permainan

Antar ruang kelas diberi partisi penyekat yang bisa dibuka untuk menggabungkan dua kelas bila dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan atau acara besar.

Ruang Serba Guna diletakkan di pusat dari kelima massa bangunan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com