KOMPAS.com - Kian mendekat pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) 2024, perbincangan terkait calon presiden Republik Indonesia semakin sering terdengar. Salah satu tokoh yang tak asing dibahas adalah Ganjar Pranowo.
Ganjar merupakan politisi yang berasal dari partai PDI Perjuangan (PDI-P).
Baca juga: Agar Ginjal Sehat, Dosen UM Surabaya: Jauhi 3 Makanan dan Minuman Ini
Sekalipun masih belum jelas kabar mengenai pencalonannya, Ganjar dikenal atas sikap merakyatnya selama dua periode menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng).
Ganjar sering terjun langsung ke lapangan untuk membuktikan salah satu kutipan anyarnya, Tuanku ya Rakyat, Gubernur cuma mandat.
Berbagai gebrakan telah Ganjar lakukan selama masa pemerintahannya. Transportasi di Jateng dengan dibentuknya bus Trans Jateng, perluasan kawasan industri di Kendal, Batang, dan Cilacap, serta proyek lainnya.
Tentu, sebelum berada di posisinya sekarang, Ganjar telah melalui dan mengalami banyak hal terutama dalam bidang pendidikan.
Kompas.com telah merangkum khusus untuk kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai sosok Ganjar Pranowo.
Di Karanganyar, Jawa Tengah menjadi tempat seorang Ganjar Sungkawa (Ganjar Pranowo) lahir. Dia tumbuh sebagai anak kelima dari enam bersaudara.
Baca juga: 10 Kota Pelajar Terbaik Dunia Versi QS WUR 2023, Buat Referensi Kuliah
Saat masuk sekolah dasar (SD), orangtua Ganjar mengubah namanya menjadi "Ganjar Pranowo".
Ayahnya, Parmudji Pramudi Wiryo khawatir jika masih memakai nama "Sungkowo", kehidupan Ganjar kelak bisa selalu dirundung kesedihan.
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Tawangmangu menjadi tempat pertamanya mengenyam pendidikan formal. Namun, akibat harus mengikuti perpindahan dinas ayahnya, pada kelas 5 SD, Ganjar pindah ke SDN 1 Kutoarjo.
Sekalipun hanya setahun, tempat itu menjadi saksi peralihan Ganjar Pranowo dari anak-anak menjadi seorang remaja.
Setelah lulus SD, Ganjar diterima di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kutoarjo (kini SMPN 3 Kutoarjo).
Saat remaja, Ganjar bersama kakaknya, Joko, membantu ibunya berjualan di toko kelontong dan bensin eceran untuk menambah pendapatan keluarga.
Kemudian, Ganjar Pranowo harus berpisah dengan keluarganya untuk mengenyam pendidikan di Yogyakarta.
Kakak tertua (Kunto) dan kakak iparnya (Ika) bantu menyekolahkannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 BOPKRII, Yogyakarta.
Pada masa putih abu-abu inilah kemampuan aktivis dan politik Ganjar Pranowo mulai diasah.
Baca juga: Evalina, Wisudawan Termuda Universitas Brawijaya dengan IPK 3,92
Salah satu wujud nyatanya ialah "Klub Mberik" yang dirintisnya sebagai wadah penyambung tali persaudaraan dan sarana untuk berkreasi.
Sejak SMA, Ganjar Pranowo memantapkan hati ingin masuk Fakultas Hukum (FH) Universitas Gadjah Mada (UGM).