Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Mau Lintas Jurusan di SNMPTN, Forum Rektor Ingatkan Hal Ini

Kompas.com - 09/09/2022, 16:31 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah resmi mengubah aturan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Di aturan terbaru, siswa sekolah menengah atas (SMA) bisa memilih jurusan SNMPTN sesuai minat dan bakat ketika melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Baca juga: Ini Bedanya Aturan SNMPTN 2023 dengan SNMPTN 2022

Beberapa hari lalu, Mendikbud Ristek Nadiem Makari mengaku, ada beberapa alasan perubahan jalur SNMPTN ke depan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pertama, siswa SMA banyak yang kesulitan memilih jurusan di luar peminatan saat SMA. Kedua, siswa harus memilih jurusan sesuai peminatan mereka di bangku SMA atau sederajat.

Itu berarti, siswa SMA IPS tidak bisa mengambil jurusan di Prodi Saintek. Begitu juga tidak semua Prodi Soshum bisa dipilih siswa dari IPA.

Termasuk siswa peminatan bahasa tidak bisa mengambil Prodi Saintek dan Soshum, karena keterbatasan peminatan.

Nah dengan adanya aturan baru, maka siswa SMA IPS bisa memilih prodi yang mereka mau meski ada di rumpun Saintek. Begitupun dari rumpun SMA IPA maupun Bahasa.

Adanya keputusan itu, Forum Rektor Indonesia (FRI) buka suara kepada Kompas.com, Jumat (9/9/2022).

Baca juga: Mendikbud Ristek Sampaikan 2 Poin Utama Perubahan Jalur SNMPTN

Menurut Ketua FRI Prof. Panut Mulyono, meski sudah ada aturan baru di SNMPTN terkait bebas memilih jurusan saat masuk PTN, tapi calon mahasiswa harus mengingat passion maupun kapabilitas yang dimiliki.

Dia mencontohkan, jikalau ingin masuk Prodi Teknik Sipil, maka calon mahasiswa harus pandai mata pelajaran fisika dan matematika.

Jikalau kamu tidak menguasai, maka akan menyiksa diri saat masuk kuliah.

Kemudian, bila calon mahasiswa ingin masuk Prodi Kimia (FMIPA), tapi tidak suka dan nilai Kimianya selalu tidak baik, maka jangan dipaksakan.

"Jadi kamu harus sesuai kesukaan yanga da di SMA. Kalau misal suka sejarah, ya kamu pilih sejarah. Soalnya pernah ada dulu di UGM, dia pilih Teknik Sipil, tapi dia tidak menguasai dan passion di situ, itu mahasiswa berhenti tidak kuat di semester 2," tegas dia.

Maka dari itu, dia mengingatkan seluruh calon mahasiswa harus mengerti kemampuan yang dimiliki saat memilih jurusan saat pelaksanaan SNMPTN.

Dia pun berharap, mahasiswa jangan memaksakan diri, bila berpikir memang tidak mampu.

Baca juga: Nadiem Makarim Hapus Tes Mata Pelajaran pada Jalur SBMPTN

"Karena seseorang bisa tahu semuanya itu tidak mampu. Jadi tidak harus seseorang menguasai semua bidang, tahu sedikit saja itu sudah bagus," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com