Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perjuangan Guru Muslikin, Butuh Waktu 2 Jam Mengajar ke Sekolah

Kompas.com - 06/09/2022, 09:49 WIB
Dian Ihsan

Penulis

"Walaupun ada keterbatasan jaringan internet di sekolah, namun berbekal pelatihan dan pengetahuan yang diberikan, termasuk oleh Tanoto Foundation, saya jadi mengerti tentang teknologi, termasuk pengetahuan akan internet dan intranet. Akhirnya saya menggunakannya di sekolah saya," tuturnya.

Selain itu, lanjut Muslikin, dirinya juga secara rutin mengunduh video-video pembelajaran dari rumahnya yang sudah terjangkau internet kemudian ditayangkan di sekolah untuk menunjang proses pembelajaran.

Berbekal kemauan tersebut, Muslikin mulai mengarahkan SMPN 2 Gunung Bayan ke pembelajaran digital.

"Diusahakan belajar lewat digital. Walaupun jaringan internet hampir tidak ada namun kami terus berupaya," ungkap dia.

Baca juga: 9 Sekolah Terbaik di Sulawesi Berdasarkan Nilai UTBK 2022

Perjuangannya melakukan perubahan mulai membuahkan hasil manis. Pada tahun 2020 SMPN 2 Gunung Bayan sudah menggunakan iSpring untuk ujian.

iSpring sendiri adalah sebuah aplikasi yang membantu dalam membangun presentasi atau e-learning interaktif dengan dukungan beragam fitur, termasuk kuis, interaksi, karakter, simulasi, rekaman layar, video YouTube dan halaman web.

Tak hanya itu, digitalisasi sekolah terus ditingkatkan, termasuk dengan perintisan perpustakaan digital di tahun 2022 ini.

Selain itu, kemajuan juga dirasakan dari sisi minat belajar anak. Dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, dia mengenalkan metode pembelajaran yang baru kepada guru-guru.

Salah satunya konsep MIKiR atau Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi.

"Saya sering menyerap konsep-konsep pembelajaran yang diajarkan saat pelatihan dan membagikan ke guru-guru. Hasilnya sungguh positif. Motivasi guru meningkat dan membuat suasana belajar lebih menyenangkan. Walaupun tidak bisa dinilai secara kognitif, tapi saya bisa melihat ada peningkatan minat belajar anak," ucap dia.

Sekolah di pelosok harus tetap memiliki kualitas pendidikan yang tinggi

Salah satu guru di SMPN 2 Gunung Bayan, Isna Raudhah membenarkan hal ini.

Baca juga: 20 SMA Swasta Terbaik di Indonesia Berdasarkan Nilai UTBK 2022

Guru mata pelajaran Bahasa Inggris ini menambahkan, ilmu pembelajaran digital yang dibagikan melalui kepala sekolah, ditambah fasilitas dari pemerintah menjadi sangat berguna untuk membuat sekolah lebih maju di bidang digital.

"Pembelajaran dengan komputer dimanfaatkan pihak sekolah, salah satunya dengan melakukan ujian memakai aplikasi iSpring," ungkap Isna.

Dia mengaku, pembelajaran menggunakan komputer sebagai salah satu sumber belajar yang membuat siswa semakin semangat dalam belajar.

Selain itu, beberapa konsep pembelajaran seperti MIKir sangat berguna untuk memotivasi siswa belajar.

"Kepala sekolah sebagai fasilitator juga menambah motivasi tersendiri buat guru-guru dalam mengajar. Dengan semangat baru dan inovasi-inovasi baru," sebut dia.

Sekolah yang mulai menggunakan teknologi digital serta konsep-konsep pembelajaran yang variatif membuat Muslikin optimis kualitas pendidikan di SMPN 2 Gunung Bayan bisa pelan-pelan meningkat.

Dia pun berharap, terbukanya informasi dan fasilitas untuk guru berlatih, bisa membawa sekolah menjadi lebih baik.

Baca juga: Ini Kisah Siswa MAN IC Serpong Peraih Nilai 1.000 pada UTBK 2022

"Walaupun sekolah berada di daerah, di pelosok, tapi kami berharap agar kualitas pendidikan tidak kalah dengan yang ada di kota besar," tukas Muslikin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com