Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Varises? Kenali Ciri dan Pencegahan dari Dokter Undip

Kompas.com - 31/08/2022, 23:33 WIB
Sandra Desi Caesaria

Penulis

KOMPAS.com - Varises, sangat menganggu penampilan para kaum perempuan. Sebab, muncul guratan biru atau ungu yang menonjol di sekitar lutut, tangan, atau bagian tubuh lain.

Apa itu Varises? Varises adalah pembengkakan dan juga pelebaran pembuluh darah vena.

Varises dapat disebabkan karena adanya penumpukan darah yang terjadi di pembuluh darah sehingga pembuluh darah mengalami pelebaran.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (Konsultan Vaskuler) Universitas Diponegoro (Undip), Novi Anggriyani menjelaskan varises tidak hanya ketika terdapat benjolan biru.

Tetapi gejala varises dapat berupa bengkaknya kaki, muncul borok (luka) yang tidak kunjung sembuh.

Faktor risiko varises biasanya yaitu profesi yang menuntut untuk banyak berdiri atau banyak duduk seperti guru yang terlalu banyak berdiri, penjahit yang terlalu banyak duduk.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Unair, Ajudan Milenial Gubernur Jabar Ridwan Kamil

Dilansir dari laman Undip, Ia mengatakan varises bisa muncul karena faktor genetik. Faktor risiko varises pada wanita biasanya adalah kehamilan dan melahirkan.

Sedangkan pada lelaki adalah yang sering mengangkat beban/ benda berat.

Faktor risiko lainnya adalah tinggi badan, semakin tinggi badan seseorang semakin berisiko terkena varises, karena pengaruh gravitasi.

Gejala varises antara lain bengkak, gatal, kaki terasa berat, kaki sering kram di daerah betis dan telapak kaki.

Penderita varises cukup bervariasi, akan tetapi memang semakin tua seseorang semakin berisiko terkena varises (wear and tear phenomenon).

Ia juga menjelaskan bahwa varises dapat disembuhkan. Sebelumnya terapi varises menggunakan pembedahan yang sulit dan banyak komplikasinya.

Kini terapi varises berkembang pesat, dalam 10 tahun terakhir ini salah satunya dengan cara laser (Endovenous Laser Ablation).

Dimana dengan terapi laser ini, penderita varises tidak perlu dilakukan tindakan bedah dan risiko kekambuhan pasca EVLA yang kecil sekitar 2 persen.

Baca juga: Beasiswa S2/S3 ke Korea Selatan, Uang Saku Rp 54 Juta Per Tahun

Baik USG Vaskuler untuk diagnostik dan EVLA untuk terapetik, merupakah prosedur yang ditanggung asuransi baik swasta, maupun BPJS.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com