Dosen FT UNJ Buat Septik Tank Komunal Kurangi Masalah BABS di Jakarta

KOMPAS.com- Data menyebutkan, pada tahun 2021, sekitar 7 persen atau sekitar 770.000 warga di DKI Jakarta diidentifikasi masih buang air besar sembarangan (BABS).

Untuk itulah Pemda Provinsi DKI Jakarta, terus berupaya merevitalisasi (mengganti atau memasang) septik tank yang ada. Namun upaya ini masih belum sebanding kebutuhan.

Oleh karena itu, Pemda DKI Jakarta berharap ada keterlibatan pihak lain dalam upaya menangani masalah BABS ini.

Berkaca dari masalah BABS yang masih terjadi di wilayah DKI Jakarta, dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (FT UNJ), Santoso Sri Handoyo, dan Eka Murtinugraha mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di wilayah binaan program PkM UNJ, yaitu di RT.03/05 Kelurahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, berupa pembuatan septik tank komunal.

Tujuan pembuatan septik tank komunal ini agar tidak ada lagi warga yang membuang air kotor (tinja) langsung ke kali sunter, sehingga terwujud lingkungan yang bersih, higienis, dan sehat.

Santoso Sri Handoyo dan Eka Murtinugraha dalam melaksanakan pembuatan septik tank komunal didukung sepenuhnya oleh Agus Purwanto selaku Wakil Camat Pulogadung, Henrica Kuswandari selaku Lurah Jatinegara Kaum, Elfia Zubir selaku Ketua RW. 05, dan Eko Wigiyanto selaku Ketua RT. 03.

Santoso Sri Handoyo selaku Ketua Pelaksana PkM mengatakan bahwa perencanaan, dan pengawasan pembuatan septik tank komunal melibatkan mahasiswa FT UNJ, atas nama Bayu Eka Sanktiaji, dan Anestasya Ayunda.

Sedangkan pelaksanaan pembuatan septik tank komunal melibatkan tim Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan masyarakat setempat, ujar Santoso Sri Handoyo.

Santoso Sri Handoyo menambahkan bahwa pembuatan septik tank komunal dilaksanakan pada bulan Juli 2022. Septik tank yang dibuat sebanyak 2 (dua) unit. 

Baca juga: Lewat Pengabdian Masyarakat, UI Bantu Persoalan Negara yang Kompleks

Ukuran septik tank komunal tiap unit panjang 300 cm, lebar 100 cm, dan kedalaman 250 cm. Penerima maanfaat dari pembuatan dua septik tank komunal ini sebanyak 34 KK atau 99 jiwa.

Diharapkan dengan septik tank komunal ini dapat mengurangi masalah BABS di DKI Jakarta, ungkap Santoso Sri Handoyo.