Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edutech Jadi Kebutuhan Penting untuk Digitalisasi Ribuan Kampus Swasta

Kompas.com - 20/08/2022, 06:30 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Adaptasi edutech menjadi kebutuhan mutlak digitalisasi ribuan kampus swasta di Indonesia untuk meningkatkan mutu layanan bagi mahasiswa sekaligus modal bagi pengajar meningkatkan kualitas Tri Darma perguruan tinggi.

Edutech atau Education Technology dapat diartikan sebagai sistem pendidikan modern yang mengacu pada penggunaan peranti keras (hardware) dan peranti lunak (software).

Baca juga: Mahasiswa Lakukan Perpeloncoan, Rektor Undip: Saya Langsung Drop Out

Platform ini dirancang untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran di ruang kelas serta meningkatkan hasil pendidikan.

"Tanpa adaptasi edutech, ribuan kampus swasta sulit tingkatkan mutu layanan mereka kepada mahasiswa di tengah tren digitalisasi. Di sisi lain, pengajar terjebak pekerjaan administrasi dan sulit meningkatkan kualitas Tri Darma perguruan tinggi," kata CEO PT Technomedia Interkom Cemerlang (Edufecta), Ucu Komarudin dalam keterangannya, Jumat (19/8/2022).

Dari hasil implementasinya di berbagai kampus, Ucu mengatakan, edutech mampu mengurai beragam permasalahan kurikulum serta menyederhanakan sistem administrasi pendidikan hanya dalam satu platform digital.

Ucu juga memaparkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengungkapkan fakta pada tahun ajaran 2021/2022 di Indonesia, terdapat 8.956.184 mahasiswa yang aktif di 3.115 perguruan tinggi di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Dari tiga ribu lebih kampus tersebut, kata dia, lebih dari 90 persen di antaranya berstatus Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yakni 2.990 kampus.

Baca juga: 20 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi UniRank 2022

Sedangkan 125 sisanya adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Namun dari jumlah PTS yang dominan tersebut, hanya sedikit PTS yang terakreditasi A.

"Salah satu masalah yang kami dapati adalah ketidakmampuan PTS melakukan adaptasi digital," ungkap dia.

Sampai saat ini, digitalisasi masih sekadar dimaknai pengajaran menggunakan aplikasi komunikasi menggunakan audio video tetapi belum mengintegrasikan pada seluruh sistem perguruan tinggi.

Padahal, kata Ucu, dengan mengintegrasikan seluruh perangkat keras dan perangkat lunak komputer perguruan tinggi menggunakan edutech, maka akan tercapai efisiensi manajemen data yang memudahkan perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa

"Nah sekarang ini tantangannya adalah PTS di Indonesia yang jumlahnya ribuan dan harus terhubung dengan Kemendikbudristek masih menggunakan beragam aplikasi yang membuatnya tidak terintegrasi antara satu dengan yang lain," ungkapnya.

Baca juga: Mendikbud Ristek: Jutaan Guru Telah Gunakan Platform Merdeka Mengajar

Ucu menjelaska,n dari kerjasama antara Edufecta dengan APTISI (Asosiasi Pendidikan Tinggi Swasta Indonesia) yang memiliki ribuan kampus swasta, telah diakui bahwa Edufecta berperan nyata dalam membantu percepatan digitalisasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com