Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Stigma Lulus SMK Langsung Nikah, Rahma Justru Kerja di Bidang IT

Kompas.com - 07/08/2022, 09:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu lulusan SMK, Rahma Agustina Kusmaningrum coba melawan stigma bahwa perempuan setelah lulus sekolah langsung menikah.

Bahkan dia juga tak mau dikatakan bahwa perempuan tak bisa berkecimpung di dunia teknologi. Stereotip itu juga coba dia hilangkan.

Sebab, kini Rahma berhasil menjadi seorang iOS developer di salah satu perusahaan pembuat software, yakni Clappingape di Jakarta.

Baca juga: Ini Fungsi dan Bagian-bagian Telinga, Siswa Sudah Paham?

Hal itu bermula ketika saat lulus MTs, Rahma kemudian melanjutkan sekolah di SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, Jawa Tengah.

Di Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak ini, Rahma tercatat sebagai salah satu dari 8 perempuan dalam kelas yang memiliki total 25 siswa tersebut.

"Banyak di kampung saya itu anak-anak yang diharuskan untuk menikah. Kita sebagai perempuan harus mandiri juga independen," ujarnya dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Kamis (4/8/2022).

"Karena kita tidak tahu ada masalah apa ke depannya yang membuat kita harus stand up sendiri," tutur Rahma.

Awalnya tak didukung orangtua

Rahma menceritakan bahwa dia awalnya tidak mendapat izin orangtuanya untuk melanjutkan karier di Jakarta lantaran kekhawatiran orangtua akan kondisi Rahma sebagai perempuan yang merantau di kota yang terkenal dengan kehidupan yang keras.

Baca juga: Siswa, Ini 10 Makanan Sumber Protein

"Dulu sempat cekcok sama orang tua itu kamu nanti gimana di sana, kalau sakit sendirian. Akan tetapi, setelah diyakini bekerja di Jakarta itu nggak seseram yang dibayangkan akhirnya dibolehkan dan didukung sampai sekarang," terang Rahma.

Ternyata, dia tertantang menekuni dunia teknologi setelah dirinya diberi kesempatan oleh pihak sekolah melakukan workshop di perusahaan-perusahaan dunia yang ada di Indonesia.

Berangkat dari situ pula Rahma kemudian menemukan bakatnya. Ia diberi kesempatan oleh SMK untuk workshop di perusahaan-perusahaan dunia di Indonesia dan dikasih lihat pemiliknya untuk membuatan software.

Kalau menemukan isu yang belum diselesaikan itu menjadi tantangan bagi dia di situ. Maka Rahma Semakin penasaran untuk menemukan solusi permasalahannya.

"Karena di sana didukung dengan tools yang hightech dan resource yang mendukung, jadi semakin dipelajari kok semakin seru. Saya akhirnya menemukan bakat di sini," jelas Rahma.

Di kantor satu-satunya lulusan SMK

Rahma pun sangat senang dan merasa ada kebanggaan tersendiri ketika ia membuat aplikasi dan bisa berguna untuk orang lain.

Sementara, dari penuturan founder sekaligus CEO Clappingape, Bobby Pranoto, Rahma merupakan lulusan SMK yang mampu bersanding dan tidak kalah dengan lulusan S1 yang mempunyai kompetensi di bidang teknologi.

"Rahma ini punya drive yang kuat yang bisa membuat feedback. Rahma juga memiliki technical skill yang oke, passion yang juga oke," kata Bobby.

Baca juga: Siswa, Ini Bahaya Sinar Biru bagi Mata dan Cara Mengantisipasinya

Bahkan, Rahma merupakan satu-satunya perempuan di timnya dan merupakan lulusan SMK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com