Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unpad Jelaskan Manfaat Sorgum, Cocok bagi Penderita Autisme

Kompas.com - 06/08/2022, 11:27 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Sorgum bisa digunakan sebagai sumber pangan alternatif selain nasi. Sorgum merupakan tanaman serbaguna yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

Dosen Departemen Budi Daya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Ir. Anas mengatakan,

dalam mengembangkan budi daya sorgum di Indonesia, dukungan Pemerintah sebaiknya fokus pada sektor pengolahan pascapanen.

"Pemerintah membuat berbagai inovasi pengolahaan tepung sorgum jadi berbagai macam makanan/produk pangan alternatif," kata Anas seperti dikutip dari laman Unpad, Sabtu (6/8/2022).

Baca juga: 10 Prodi di Unair Berhasil Raih Akreditasi FIBAA

 

Manfaat sorgum

Anas memaparkan, pengolahan sorgum, baik untuk tepung maupun bahan pangan pengganti beras memiliki banyak manfaat.

Menurutnya, secara kualitas, tepung sorgum dinilai lebih baik karena tidak mengandung gluten. Hal ini sangat cocok dikonsumsi, terutama bagi penderita autisme.

Selain itu, campuran tepung sorgum dalam olahan makanan tidak akan mengubah rasa asli makanan.

Sementara jika dikonsumsi sebagai pengganti beras, sorgum memiliki kandungan protein lebih tinggi daripada nasi.

Baca juga: Telkom University Buka Jalur Prestasi Akademik 1, Pakai Nilai Rapor

Anas yang juga peneliti di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Faperta Unpad ini menambahkan, ada banyak potensi lain yang bisa dimanfaatkan dari tanaman sorgum. Selain bijinya, daun dan batang tanaman sorgum juga bisa dimanfaatkan.

"Daun sorgum bisa digunakan untuk pakan ternak. Batangnya kalau di luar negeri sudah biasa digunakan sebagai bahan baku meubel pengganti kayu. Ini dimungkinkan karena batang sorgum terkenal liat dan kuat," papar Anas.

Sorgum mudah dibudidayakan

Peneliti sorgum tersebut menuturkan, dari sisi teknologi dan budidaya, banyak petani yang dapat menanam sorgum dengan baik.

Baca juga: Seleksi Sarjana Terapan Unpad Diumumkan 8 Agustus, Cek Biaya Kuliahnya

 

Hal ini karena sorgum merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan, cocok ditanam di iklim tropis, dan kuat dari serangan hama. Proses budidayanya pun hampir mirip dengan budidaya jagung.

"Sebetulnya sama seperti jagung, tanamannya tidak manja. Hama utamanya hanya burung. Petani yang terbiasa menanam jagung akan berhasil menanam sorgum," jelasnya.

Anas menilai, permasalahan utama dari budi daya sorgum di Indonesia adalah masih kurangnya pasar yang mau menjual produk olahannya. Salah satunya tepung sorgum.

Banyak petani yang kebingungan memasarkan produk pertaniannya. Karena itu, dukungan pemerintah terutama dalam memasarkan produk hasil olahan sangat penting.

Hal ini sebagai upaya mengenalkan lebih luas mengenai produk turunan sorgum ke masyarakat.

"Contohnya sama seperti mi instan, dulu mi instan itu tidak familiar. Ketika inovasi-inovasi rasa kemudian muncul, mi instan akhirnya menjadi budaya makan orang Indonesia," urai Anas.

Baca juga: Lowongan Kerja PT Mineral Alam Abadi bagi Fresh Graduate, Cek Infonya

Selain mengembangkan produk pangan berbahan tepung sorgum, pemerintah juga bisa menggalakkan kebijakan untuk mencampur tepung gandum dengan tepung sorgum untuk membuat makanan

"Ada timbangan campuran yang direkomendasikan. Ini yang harus terus digalakkan pemerintah sehingga petani sorgum bisa terus bergerak," beber Anas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com