Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andaru Psikologi Untar
Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

Kolom bincang masalah mahasiswa bersama Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara.

Andaru memiliki makna yang sarat akan kebahagiaan. Kolom ini mengajak pembaca membahas masalah seputar kehidupan mahasiswa, baik terkait akademik maupun non-akademik.

Bagi pembaca yang ingin berkonsultasi lebih lanjut, silahkan menghubungi Pusat Bimbingan & Konsultasi Psikologi (PBKP) Untar melalui kontak: 081292926276, email layanan: konsul.psikologi@untar.ac.id

Fakultas Psikologi Untar memiliki program sarjana, magister, dan profesi.

Lokasi: Jl. Letjen S. Parman No.1, Jakarta Barat. Website: http://untar.ac.id

Pengaruh Medsos Terhadap Rasa Insecure dan Kepercayaan Diri Remaja

Kompas.com - 06/07/2022, 20:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Dian Ihsan

Oleh: Laura Gustina (Mahasiswa Program Studi Psikologi Jenjang Sarjana Untar) | Dr. Raja Oloan Tumanggor (Dosen Fakultas Psikologi Untar)

KOMPAS.com - Perkembangan zaman menghasilkan inovasi baru dalam berbagai bidang termasuk teknologi informasi.

Teknologi informasi telah berkembang sangat pesat, hal ini dibuktikan dengan adanya kemudahan mengakses internet dalam penggunaan media sosial (medsos) yang mudah terhubung dengan banyak orang tanpa harus bertatap muka dan bisa membagikan informasi kegiatan sehari-hari melalui medsos.

Baca juga: Dokter Unair Ungkap 7 Gejala TBC dan Tahapan Pengobatannya

Media sosial adalah media digital sebagai tempat realitas sosial pada ruang waktu tak terbatas untuk saling berinteraksi dengan siapapun dan dimanapun.

Tidak dapat dipungkiri bahwa medsos mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan pada remaja sebagian besar aktivitas kehidupan anak remaja saat ini tidak dapat dipisahkan dari medsos.

Salah satu bentuk medsos yang seringkali digunakan anak remaja adalah Instagram yang digunakan untuk mengunggah foto dan video yang mereka sukai.

Selain itu terdapat juga fitur suka (like), fitur komentar yang dapat diakses oleh siapa saja. (Wiranata et al., 2022)

Masa remaja adalah masa mencari jati diri yang merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa.

Batasan usia remaja dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

  1. Usia 12-15 tahun termasuk remaja awal.
  2. Usia 15-18 tahun termasuk masa remaja pertengahan.
  3. Usia 18-21 tahun termasuk remaja akhir.

Remaja yang aktif di medsos biasanya digunakan untu mendapatkan informasi, mencari perhatian, meminta pendapat, dan mencari eksitensi terhadap teman sebaya.

Namun kerap kali dengan penggunanan medsos membuat remaja membandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain yang sering dianggap sempurna dan tidak memenuhi standar-standar yang mereka ciptakan sendiri.

Tentu ini membuat kesenjangan bagi remaja yang menyebabkan rasa insecure dan kurangnya rasa percaya diri itu muncul.

Baca juga: Bertamu ke UB, BNPT Cegah Radikal di Lingkungan Kampus

Hal itu juga tidak heran karena sebagian besar pengguna medsos hanya menunjukan kesenangan, gaya hidup yang membuat banyak remaja merasa menuntut dirinya harus sama seperti itu.

Contohnya, dalam kehidupan remaja sering membuat beauty standard (standar kecantikan), seperti kulit putih, feminim, tubuh ideal, tinggi, gigi rapih, rambut hitam dan panjang, kulit yang tidak ada bekas luka, dan lain-lain.

Selain itu remaja juga sering mencipatkan standar gaya hidup hanya karena melihat dari medsos, gaya hidup yang terlalu hedonisme, mengikuti tren yang berlebihan, dan memaksakan diri untuk memenuhi kebutuhan social.

Sehingga dengan tuntutan standar-standar tersebut menimbullkan rasa insecure dan kurangnya rasa percaya diri pada remaja (Mahanani et al., 2021).

Tidak lepas dari pengaruh medsos, salah satu pengaruh besar juga berawal dari tekanan sosial yang membuat anak remaja merasa harus mencapai standar-standar kecantikan tersebut, agar tidak menerima judgement dari lingkungan sekitarnya. Standar kecantikan sendiri berawal dari patriarki.

Namun pada dasarnya standar kecantikan yang terdapat di berbagai negara pasti berbeda-beda, faktor pembedanya berdasarkan adat istiadat, kebudayaaan, kepercayaan, dan pengaruh dari media massa (Islamey, 2020).

Perasaan insecure banyak ditemui pada kalangan remaja wanita yang merupakan suatu perilaku atau perasaan seseorang yang tidak nyaman, tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri, takut akan sesuatu yang dilakukan, dan tidak memiliki rasa percaya diri.

Maka rasa insecure menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakyakinan atas kapasitas yang ada didalam dirinya sendiri, sehingga membuat remaja sering merasa minder dan tidak mau bergaul.

Namun, kita juga harus lebih bijak dalam penggunaan medsos, karena mempengaruhi pemikiran dan kehidupan kita dimasa yang akan datang.

Baca juga: Sering Minum Kopi? Ini 5 Dampaknya Kata Pakar Kesehatan UM Surabaya

Selain itu juga banyaknya pengaruh medsos yang dapat dianggap memiliki dampak yang sangat besar terhadap insecurity remaja.

Medsos juga dapat menimbulkan rasa tidak puas terhadap diri sendiri terutama bagi remaja.

Rasa insecure yang dialami oleh remaja tidak hanya dari faktor eksternal melainkan faktor internal.

Kurangnya rasa mencintai diri sendiri dan bersyukur atas segala yang ada pada diri kita sebagai seorang remaja

Pengaruh medsos yang membuat remaja seringkali tersugesti pada diri kita sendiri, karena terlalu memikirkan perkataan orang lain. Dengan begitu banyak remaja yang insecure, bahkan tidak percaya diri untuk menampilkan fotonya di medsos.

Akibatnya hal tersebut menyebabkan kesenjangan yang dirasakan pada remaja yang merasa kurang percaya diri dan merasa dirinya tidak pantas.

Selain itu faktor lainnya adalah ketika remaja mendapatkan komentar dari foto dan video yang diunggah di medsos dengan kata-kata yang mengandung judgemental.

Hal itulah yang secara tidak langsung membuat remaja merasa insecure pada dirinya sendiri.

Salah satu cara yang perlu kita lakukan sebagai remaja untuk mulai percaya diri dan tidak merasakan insecure adalah ketika mampu menerima perbedaan dan berdamai dengan diri sendiri.

Perbedaan merupakan bentuk dari kelebihan yang belum tentu dimiliki oleh orang lain, mulai dari self love yang artinya mencintai diri kita sendiri.

Baca juga: Ganja Medis Tidak Perlu Dilegalisasi, Ini Alasannya Menurut Pakar UGM

Menerima dan mencitai diri kita sendiri sebagai bentuk rasa syukur dan mulai berdamai pada diri sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com