Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Manfaat dan Tujuan Bermain bagi Anak Usia Dini

Kompas.com - 14/06/2022, 15:19 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bagi anak usia dini, bermain sudah menjadi hal yang wajib. Sebab, anak diusia tersebut masih membutuhkan stimulus yang tepat.

Tentu agar sesuai dengan perkembangan anak. Maka dari itu, penting sekali bagi orangtua untuk memahami perkembangan anaknya. Terlebih jika anaknya suka bermain.

Orangtua harus pula paham mengenai manfaat bermain. Jadi, bermain itu ada banyak manfaat bagi anak usia dini.

Baca juga: Kemendikbud: Cara Melatih Motorik Kasar dan Halus Anak Usia Dini

Apa saja manfaat bermain bagi anak usia dini? Apakah setiap orang tua sudah paham?

Melansir laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kemendikbud Ristek, ini manfaat dan tujuan bermain bagi anak usia dini.

Manfaat bermain bagi anak usia dini

1. Mengembangkan kemampuan moral agama.

2. Mengembangkan kemampuan motorik/gerak.

3. Mengembangkan kemampuan kognitif/daya pikir.

4. Mengembangkan kemampuan seni.

5. Mengembangkan kemampuan bahasa.

6. Mengembangkan kemampuan sosial emosional.

Baca juga: Begini Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak Usia Dini

Tujuan bermain bagi anak usia dini

1. Tentunya, bermain adalah sebagai sarana bagi anak untuk bereksperimen (melakukan berbagai percobaan sederhana) sehingga mendapatkan pengetahuan atau pengalaman baru.

2. Tujuan bermaun juga bisa sebagai sarana melatih anak beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan lingkungan.

3. Sebagai sarana peniruan bagi anak karena bebas berekspresi menirukan berbagai hal yang ada dalam imajinasinya.

4. Bisa sebagai sarana bagi anak untuk bereksplorasi sehingga rasa keingintahuannya terpenuhi.

Untuk itu, peran orangtua harus:

  1. Orangtua bisa menyediakan alat dan bahan dengan beragam warna, bentuk, ukuran dan tekstur halus/kasar.
  2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain dengan berbagai benda yang ada di lingkungan sekitar.
  3. Menata alat main agar anak mudah dalam mengambil dan mengembalikannya.
  4. Mengajak anak berkomunikasi aktif.
  5. Menggunakan pertanyaan terbuka untuk merangsang kemampuan bahasa dan berpikir anak yaitu pertanyaan yang memiliki banyak. Pilihan jawaban, bukan yang dijawab "Ya" atau "Tidak".
  6. Mengamati apa yang dilakukan dan diucapkan anak, kemudian mendokumentasikan baik berupa foto/video/catatan.

Baca juga: Ini Peran Orangtua dalam Menangani Permasalahan Anak Usia Dini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com