KOMPAS.com - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Febby Risti Widjayantomemberikan tanggapan terkait rencana Elon Musk yang bakal mengakuisisi Twitter.
Menurut dia, rencana tersebut bukan hal yang mengejutkan.
Baca juga: Kisah Zahra, Mahasiswa ITB Peraih IP 3,81 dengan Segudang Kesibukan
Sebagai orang terkaya di dunia dengan latar belakang teknik, melirik media sosial populer seperti Twitter barangkali sejalan dengan misi Elon Musk.
Selama ini Elon Musk dikenal sebagai insinyur yang sukses mengejawantahkan ide-idenya melalui pengembangan teknologi, seperti Tesla, SpaceX, dan Neuralink.
Sebagaimana 3 perusahaan yang dijalankannya, dia memiliki visi besar untuk mewujudkan solusi bagi masalah-masalah kemanusiaan dan lingkungan.
Elon Musk pula menjadi arsitek produk teknologi yang dijalankannya.
"Sehingga, mengakuisisi Twitter tidak jauh berbeda dengan misinya meluncurkan produk-produk sebelumnya yang ditujukan untuk mengatasi masalah sosial dan lingkungan, namun kali ini misinya berhubungan dengan kebebasan berpendapat," kata dia melansir laman Unair, Rabu (18/5/2022).
Meski demikian, Dosen Ilmu Politik itu menyatakan maksud pembelian Twitter oleh Elon Musk belum cukup jelas.
"Tidak bisa dipastikan (akuisisi Twitter oleh Elon) apakah betul-betul berkontribusi pada kebebasan berpendapat seperti yang selama ini dia katakan karena arti dari kebebasan berpendapat sendiri memiliki penafsiran yang beragam," ungkap dia.
Baca juga: 15 SMA Terbaik di Jatim Versi Nilai UTBK 2021, Acuan PPDB 2022
Untuk itu, Febby tidak yakin akuisisi Twitter oleh Elon akan memberikan dampak positif bagi ekosistem Twitter.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.