KOMPAS.com - Dua sosok mahasiswa program Magister Manajemen Teknologi (MMT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna pada Wisuda ITS ke-125, Sabtu (26/3/2022) lalu.
Mereka adalah Muhammad Rizki Dzulkarnain dan Citra Judith. Keduanya berhasil meraih IPK 4.0.
Berbagi cerita, Dzul, sapaan akrab Muhammad Rizki Dzulkarnain, mengatakan bahwa IPK tidak lebih penting dari kemampuan. Menurutnya, penting atau tidaknya IPK ini memang bergantung pada sudut pandang yang diambil.
Jika ditinjau dari sisi pekerjaan, menurut Dzul yang tengah bekerja di salah satu startup Online Travel Agency (OTA) ini, IPK tidak lebih penting dari kemampuan.
Baca juga: Cerita Jevon, Mahasiswa ITB Prodi Aktuaria Peraih IPK 4
Pasalnya, ia merujuk pada pengalamannya yang belum pernah melampirkan ijazah ataupun transkrip IPK selama melamar kerja.
“Sedangkan di perspektif orang tua, sebaliknya. Saya enggan melewatkan momen bahagia mereka usai melihat putranya meraih IPK sempurna,” terang laki-laki kelahiran Mojokerto, 2 September 1994 tersebut, seperti dilansir dari laman ITS.
Saat melanjutkan pendidikan S2, Dzul bercerita kalau dirinya memang bertekad untuk meraih IPK bagus dan lulus cepat.
Untuk mewujudkan tekad tersebut, menurut Dzul, strategi yang ia lakukan adalah dengan menyimak setiap materi yang disampaikan.
Ia kerap mencatat atau merekam sesi perkuliahan agar dapat di-review.
Strategi lain yang ia bagi adalah memberdayakan internet dengan baik. Menurutnya, dengan mengoptimalkan penggunaan internet, mahasiswa dapat menemukan banyak literatur yang membantu perkuliahan.
Baca juga: SAS Institute Buka Kursus Analisis Data Gratis bagi Mahasiswa
“Sehingga tidak ada alasan untuk berkata ‘kuliah itu susah’ atau ‘saya tidak bisa’,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa tumbuh itu berpijak, bukan terbang. Itulah prinsip yang dipegang oleh Dzul.
Baginya, segala pencapaian yang membuat dirinya semakin tinggi bukanlah alasan untuk membuatnya lupa dari mana dirinya berasal.
“Untuk itu, ke depan, saya berharap bisa bermanfaat bagi daerah asal saya dengan menjadi seorang bupati,” akunya.
Di sisi lain, Citra Judith memberikan pendapatnya terkait IPK sempurna. Baginya, IPK hanyalah implikasi atas usaha terbaik yang telah dilakukan.