Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Berprestasi IPB: Mudik Jadi Sarana Healing

Kompas.com - 25/04/2022, 13:40 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tahun ini, pemerintah membolehkan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran. Tentu, hal ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat yang sudah lama tak bisa mudik ke kampung halamannya.

Terkait mudik Lebaran 2022, salah satu mahasiswa berprestasi nasional asal IPB University, Imam Nuryaman memberikan pendapatnya pada Talkshow Ngobrol Seputar Transportasi Jabodetabek, Jumat (22/4/2022) gelaran Kemenhub RI.

Ia mengaku bahwa dirinya lebih memilih untuk berfokus pada penelitiannya dan berkomunikasi dengan keluarganya di Tasikmalaya secara daring.

Baca juga: Dosen IPB Inovasi Pasta Gigi Pakai Bahan Ini, Jadi yang Pertama

Langkahnya itu berbeda dengan mahasiswa lainnya yang sudah mempersiapkan diri untuk mudik sejak jauh-jauh hari. Ia melihat, para mahasiswa berusaha berhemat agar dapat memiliki tiket pulang.

Namun, beberapa mahasiswa berkesempatan memperoleh manfaat program mudik gratis dari kampus maupun penyelenggara lain.

Jadi sarana healing

Tetapi, mahasiswa IPB University itu menilai, alasan tertinggi kaum milenial pulang kampung bukan sekedar untuk ketemu orangtua.

Akan tetapi, tekanan kerja di ibukota dan peralihan kegiatan menjadi serba digital dinilai tidak begitu sehat bagi kesehatan mental.

"Fenomena ini mulai hits sejak pandemi kemarin dimana kasus mental health semakin tinggi. Tidak sedikit dari teman-teman mahasiswa yang mengalami mental issue," ujarnya dikutip dari laman IPB, Senin (25/4/2022).

"Mungkin karena adanya tekanan akademik, banyak tekanan jauh dari orangtua, dan sebagian besar orientasi kami memang ke sana yakni mudik ke kampung halaman untuk healing," terangnya.

Baca juga: Pesawat Haerul bersama FT Unhas Tak Lama Lagi Segera Diterbangkan

Dengan kembalinya ke kampung halaman juga menjadi momen untuk menguatkan relasi sosial antara kerabat. Kesempatan mudik kali ini juga dimanfaatkan sebagai liburan.

Terlebih lagi desa kreatif dan tujuan pariwisata semakin berkembang. Hal ini memberikan alternatif opsi untuk healing demi menghindar sejenak dari sibuknya perkotaan.

Selain itu, ia juga berpendapat bahwa mahasiswa selaku generasi milenial setidaknya memiliki dua prinsip untuk membantu masyarakat menjaga kelancaran mudik.

1. Pertama atas prinsip Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melakukan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Kedua, sebagai fungsi sosial yakni sebagai agen perubahan, penerus bangsa, dan kontrol sosial.

"Kita mempunyai tanggung jawab sosial yang melekat di mahasiswa. Saya sarankan kepada teman-teman mahasiswa semuanya untuk mengimplementasikan tanggung jawab sosial kita yaitu mengabdi," terangnya.

Baca juga: Dosen FK UII: Ini Tips Menjaga Kesehatan Kulit Saat Puasa

Tidak hanya itu, fungsikan sosial kontrol agar bisa menjadi relawan untuk mengingatkan jika di sekitar ada pelanggaran terkait protokol kesehatan dengan pendekatan yang tentunya humanis dan lebih sopan.

Mudik sekaligus mengabdi di kampung

Hal menarik coba dilakukan IPB, yakni memiliki program IPB Goes to Field yang dilakukan bersamaan dengan masa mudik Lebaran 2022.

Pada masa libur sekitar dua minggu, mahasiswa IPB University diarahkan untuk mengabdi di kampung halamannya.

Salah satu bentuk kegiatan dari IPB Goes to Field adalah mengoptimalkan implementasi protokol kesehatan di kampung halaman masing-masing bersama para pemuda dan karang taruna desa.

Tentunya, program ini sudah dilakukan kurang lebih dua tahun sebelumnya. Keterlibatan masyarakat juga diperlukan, bukan terbatas hanya mahasiswa saja.

Selaku agen milenial dan zilenial bisa turut berkontribusi mengabdi sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa dan insan terdidik.

Baca juga: Dokter Gigi UGM Beri 6 Tips Mencegah Bau Mulut Saat Puasa

"Generasi muda juga dapat berperan penting untuk mengatasi penyebaran berita hoaks di kala mudik," tandas Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com