Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan IKN Berpotensi Krisis Air Bersih, Ini Tanggapan Pakar Unair

Kompas.com - 25/04/2022, 13:28 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur diduga berpotensi mengalami krisis air bersih, utamanya air kelas 1 dan 2.

Penilaian itu didasarkan pada kondisi geografis di daerah IKN yang mayoritas memiliki tanah gambut.

Baca juga: Isu Pengenaan Tarif Rp 1.000 Setiap Akses NIK, Ini Kata Pakar Unair

Selain itu, banyaknya industri ekstraktif mengakibatkan sumber air tanah di sana tidak layak untuk dikonsumsi atau digunakan sehari-hari.

Dosen Fakultas Sains dan Teknologi Unair, Dr. Nurina Fitriani menilai, dengan pengelolaan yang tepat, potensi IKN mengalami krisis air bersih sangatlah rendah.

"Pasalnya, sumber air bersih tidak hanya didapatkan melalui air tanah saja melainkan bisa diperoleh dari pengolahan air permukaan, air hujan, bahkan air laut," ungkap dia melansir laman Unair, Senin (25/4/2022).

Perlu diketahui, daerah IKN memiliki curah hujan tahunan yang tergolong sangat tinggi yakni 2.223 milimeter dan air permukaan baik itu sungai, embung, maupun waduk yang cukup banyak.

Menurut Nurina, hal itu merupakan potensi sumber air yang bisa digunakan untuk memenuhi ketersediaan air bersih apabila dikelola dengan baik.

Nurina berharap, nantinya pengembangan IKN tetap berpegang teguh pada tiga konsep yang sudah tertuang dalam UU No 3 Tahun 2022 yakni kota hutan, kota spons, dan kota cerdas.

"Karena solusi permasalahan air ini ada pada dua dari tiga konsep pengembangan IKN, yakni kota hutan dan kota spons," ujar Dosen dari Departemen Biologi FST Unair.

Nurina menyampaikan, cadangan air dalam tanah tidak terlepas dari adanya hutan.

Hal itu terjadi karena hutan merupakan regulator dalam sistem hidrologi.

Baca juga: Kemenag Cairkan Bansos PIP Madrasah Rp 336 Miliar untuk 778.195 Siswa

Hutan dapat menyimpan dan menyaring serta membersihkan air untuk disimpan dalam akuifer.

Oleh karena itu, pembangunan yang merujuk pada konsep kota hutan adalah salah satu upaya untuk menjamin ketersediaan air bersih di IKN nantinya," ungkap dia.

Dia juga berharap, wilayah hutan yang saat ini mendominasi hampir 80 persen dari wilayah IKN nantinya dibiarkan tetap alami guna mendukung ketersediaan air di wilayah IKN.

"Biarkan tetap alami dan terjaga, jangan dibabat kemudian dialihfungsikan untuk hutan sawit," jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com