Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digitalisasi Perpustakaan Sekolah dan Kampus Jadi Kebutuhan Mendesak

Kompas.com - 30/03/2022, 19:24 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Digitalisasi perpustakaan, baik perpustakaan sekolah maupun perguruan tinggi, menjadi kebutuhan mendesak yang perlu segera dilakukan.

Kebutuhan ini mengemuka dalam seminar hari kedua (30/3/2022) Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan 2022 telah dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, di Jakarta pada Selasa, (29/3/2022) kemarin.

Hendro Wicaksono, Analis Data dan Informasi, Ditjen Paud Dikdas Dikmen Kemendikbud Ristek menyajikan materi bertema “Pengembangan eLibrary Sebagai Strategi Keterlibatan Perpustakaan Sekolah/Madrasah dalam Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional Guna Mendukung Merdeka Belajar”.

Baca juga: Perpusnas Gelar Rakornas Perpustakaan 2022 untuk Wujudkan Ekosistem Digital Nasional

Dalam paparannya, Hendro menyampaikan perpustakaan merupakan salah satu pusat interaksi sosial, lintas suku bangsa, agama, profesi dan lainnya.

Dalam spesifikasi perpustakaan sekolah yang telah menjadi bagian integral tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran sekolah.

“Keberadaan perpustakaan sekolah di sebuah sekolah menjadi sangat strategis, karena menjadi alternatif ruang publik yang menawarkan suasana berbeda, dari sekedar ngobrol, baca dan refreshing. Bahkan, perpustakaan dipakai siswa yang tak banyak berinteraksi dengan orang lain,” bukanya.

Saat ini, menurut Hendro, koleksi perpustakaan sekolah masih konvensional, karena mudah dan murah diakses. Tapi, tantangan di perpustakaan sekolah kini cukup banyak. Yang paling utama adalah kompetensi pengelola perpustakaan sekolah yang rendah.

“Bisa gak, ekosistem digital nasional bisa membantu masalah perpustakaan sekolah?” tanyanya.

Karena menurut dia, ekosistem digital nasional harus bisa menyelesaikan beberapa masalah turunannya, yakni meningkatkan efektivitas dan efisiensi perpustakaan sekolah, membantu pengembangan koleksi, meningkatkan kualitas pengelolaan koleksi, membantu reservasi karya lokal dan membantu pengambilan keputusan.

Baca juga: Rakornas Perpustakaan 2022, Komisi X DPR: Penguatan Literasi Butuh Kolaborasi

Mendukung Kampus Merdeka

Pembicara kedua, Mariyah, Ketua Umum Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia mengangkat tema “Transformasi Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Mendukung Kebijakan Kampus Merdeka – Merdeka Belajar”.

Mariyah memulai sesinya dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai dunia keilmuan untuk memasuki dunia kerja.

Kampus merdeka memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.

“Di sini, karya-karya dosen maupun civitas akademica harus bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia maupun global,” katanya

Maka, Gerakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini harus memiliki perpustakaan yang memadai untuk menunjang segala kegiatan keilmuan itu.

Dikatakannya, Perpustakaan Perguruan Tinggi harus dapat melakukan transformasi, untuk menghasilkan lulusan yang mampu melakukan inovasi untuk banyak orang.Salah satunya adalah mengurangi koleksi konvensional, dan beralih ke koleksi digital yang kini lebih ramah pengguna.

Baca juga: Webinar UAD Beberkan Cara Bangun Bisnis di Era Digital

“Bagi yang keterbatasan dana, Perpustakaan Nasional sudah menyediakan beribu-ribu e-book yang bisa kita akses untuk kebaikan bersama,” sambungnya.

Hal ini terkorelasi dengan kondisi pandemi yang belum usai saat ini, Mariyah menyarankan agar semua pihak yang terlibat mengelola perpustakaan agar semakin tinggi memanfaatkan ruang digital yang kini sangat banyak tersedia.

“Ruang maya sekarang sangat potensial, termasuk digital self service yang masuk dalam layanan yang harus ditransformasi. Penyediaan dokumen untuk riset secara daring, dan aktivasi laman situs perpustakaan sebagai pintu masuk perpustakaan virtual adalah kewajiban saat ini,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com