Wikan Sakarinto, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi juga menyampaikan kisah titik baliknya.
Ketika awalnya beliau ke sekolah binaan GSM untuk membuat konten YouTube ketika Menteri Pendidikan Victoria Australia berkunjung, ia merasakan perbedaan di siswa dan gurunya yang lebih antusias dan bermotivasi tinggi.
Ia melihat siswa belajar di mana saja dan dengan berbagai macam metode. Dari pengalaman ini, ia ingin membawanya untuk dapat diadopsi bagi SMK di lingkungan Ditjen Pendidikan Vokasi.
Pendiri GSM, Muhammad Nur Rizal pun menceritakan tentang kisah titik baliknya melihat pendidikan yang mengindividualisasi passion dan potensi anak ketika anaknya sekolah di Australia.
Ia juga menceritakan tentang kilas balik gurunya di SD, yaitu Bu Juwariyah yang selalu memberikan kepercayaan ketika ia sangat nakal.Bermodal kepercayaan itu, akhirnya ia lahir menjadi seseorang dengan prestasi akademik tinggi.
Kedua pengalaman inilah yang mendorongnya mengalami titik balik dan membuat gerakan yang ingin memanusiakan kembali pendidikan agar pengalamannya dapat dirasakan oleh seluruh anak Indonesia
Di puncak acara, festival diakhiri dengan pemberian apresiasi kepada para “Pembuka Jalan”, yakni guru dan kepala sekolah yang sudah menemukan titik baliknya sejak awal bahkan ketika orang-orang yang disekitarnya masih belum meyakini akan nilai-nilai pendidikan yang memanusiakan.
Baca juga: Berantas Kekerasan di Lingkungan Pendidikan, Nadiem Makarim Bentuk Ini
Penghargaan ini diberikan kepada Ali (Guru SMKN 1 Jambu), Sujinarto, Slamet dan Diyarko, (Guru SMKN 11 Semarang), Farida (Kepala Sekolah SMKN 1 Pringapus), Lily, Shinta, Ninik dan Hatri (Guru dan Kepala Sekolah dari komunitas SD yang telah bertransformasi).
Apresiasi terhadap komunitas yang paling transformatif juga diberikan kepada Pariaman Saragi serta Rafles Ngilameme (Kepala Dinas Kabupaten Supiori). Apresiasi ini diberikan kepada mereka yang telah mampu menggerakkan komunitas di wilayahnya secara massif untuk implementasi nilai-nilai GSM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.