Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Pengalaman Mahasiswa UNY Ikut Program Kampus Mengajar di Lampung

Kompas.com - 19/12/2021, 16:12 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para mahasiswa saat ini diberi keleluasaan untuk menambah pengalaman dan wawasan di luar bangku perkuliahan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga telah meluncurkan berbagai program untuk mencapai tujuan itu.

Dengan memiliki banyak pengalaman dan wawasan, diharapkan mahasiswa bisa lebih siap diserap di dunia kerja.

Salah satunya Kemendikbud Ristek meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program yang dijalankan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah Kampus Mengajar atau Mengajar di Sekolah yang berada di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) atau minimal sekolah yang masih berakreditasi C.

Baca juga: Mahasiswa ITS Gagas Kamera INCLUDE C-19, Bisa Tegur Pelanggar Prokes 

Mahasiswa UNY mengajar di SDN Talang Jawa, Lampung

Saat ini program Kampus Mengajar memasuki angkatan kedua. Salah satu mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Alya Nurfita Bella dari Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas MIPA diberi kesempatan mengikuti program Kampus Mengajar.

Alya mendapatkan kesempatan membantu mengajar di SD Negeri 1 Talang Jawa, Pulau Panggung, Tanggamus, Lampung.

Alya mengaku, motivasinya mengikuti program Kampus Mengajar karena ingin mengabdi di bidang pendidikan, meningkatan literasi dan numerasi bagi peserta didik khususnya di tingkat SD di daerah asal.

"Dengan adanya Kampus Mengajar ini saya bisa membantu kekurangan dalam bidang pendidikan," tutur Alya seperti dikutip dari laman UNY, Minggu (19/12/2021).

Baca juga: Siswa Yuk Belajar Jenis Awan dan Karakteristiknya

Masih banyak siswa yang sulit membaca

Selama mengikuti program ini, Alya mengajar kelas 1 sampai kelas 3. Selama mengajar di SD Negeri 1 Talang Jawa, Alya menemukan banyak peserta didik yang masih tertinggal jauh materi pembelajarannya. Bahkan masih banyak peserta didik yang sulit dalam membaca.

Selama mengajar, Alya menggunakan strategi dengan mengajak siswa membaca setiap hari. Kemudian siswa juga diminta menulis dan membaca kembali tulisan mereka sendiri. Jika ada siswa yang mengalami kesulitan, Alya juga dengan senang hati memberi bimbingan belajar setelah pulang sekolah.

Alya mengaku, sekolah yang mereka tempati masih relatif baru karena berdiri tahun 2019. Namun karena menerima limpahan siswa dari sekolah dasar lainnya maka di SD Negeri Talang Jawa memiliki siswa lengkap mulai kelas 1 hingga kelas 6.

Baca juga: Garuda Food Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1, Ayo Daftar

Sejak adanya pandemi Covid-19,Negeri 1 Talang Jawa juga menerapkan sistem pembelajaran online atau pembelajaran secara daring.

Ajari siswa ilmu pengetahuan alam

Namun dalam pelaksanaannya, masih ditemui kendala karena mayoritas siswa tidak memiliki gawai berbasis Android sehingga banyak yang tidak mendapatkan pelajaran.

Solusi yang diberikan sekolah yakni siswa yang tidak memiliki gawai bisa mengikuti pembelajaran terbatas di sekolah secara luring. Dengan kuota sehari 3 orang siswa dan diajar bergantian agar tidak terjadi kerumunan.

Baca juga: Wisuda XXI UMN, Rektor: Lulusan Diminta Miliki Semangat Pembelajar

Sebagai mahasiswa jurusan pendidikan Fisika, Alya juga mengajarkan materi pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Diantaranya membuat praktikum sederhana mengenai fluida, mengajarkan tentang benda melayang, mengapung, dan tenggelam.

"Saya juga memberikan mata pelajaran yang lain seperti olahraga dan pembuatan majalah dinding kepada para siswa," tandas Alya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com