Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Kebangkitan Pariwisata, Prasmul Siap Rilis Aplikasi "Touree.id"

Kompas.com - 18/12/2021, 21:27 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) melakukan alpha testing atau tes awal program aplikasi wisata virtual “Touree.id”. Aplikasi tersebut merupakan hasil program Matching Fund Kemendikbud Ristek.

Program Matching Fund ini bertujuan menciptakan kolaborasi dan sinergi strategis antara lembaga perguran tinggi dengan pihak industri melalui platform “Kedaireka”.

Aplikasi wisata virtual “Touree.id” ini melibatkan beberapa pihak diantaranya mahasiswa, dosen peniliti serta staff professional S1 Pariwisata Universitas Prasetiya Mulya, PT Ivonesia Solusi Data (Ivosights) serta warga dan pemerintah daerah Desa Batuan.

Desa Batuan merupakan sebuah desa wisata yang kaya dengan atraksi budaya dan nilai historis di kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali. Desa ini berlokasi dekat dengan destinasi wisata Ubud di Bali.

Desa Batuan juga dikenal sebagai surganya para pelaku seni lukis, ukir, dan tari. Kesenian khas ini sudah diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi.

Sebagaimana termaktub dalam sebuah prasasti, kesenian ini telah berlangsung selama ribuan tahun lamanya. Prasasti tersebut memuat tentang tugas dan mimpi para pelaku seni desa Batuan guna menerjemahkan keindahan melalui imajinasi.

Ivosights adalah perusahaan startup di bidang IT asal Indonesia, yang menggunakan data sebagai dasar untuk menyediakan solusi yang diperuntukan untuk institusi, brand atau perusahaan.

Tujuannya adalah menciptakan platform terintegrasi yang memfokuskan pada interaction, customer engagement, dan customer journey.

Universitas Prasmul melalui Prodi Pariwisata, turut berusaha berkontribusi mengatasi kondisi saat ini. Salah satunya adalah mencari ide-ide inovatif yang diajarkan kepada mahasiswa agar bersama-sama memikirkan alternativ solusi untuk memperbaiki sektor pariwisata.

Baca juga: PII Dukung Sektor Pariwisata Pulih Kembali

Kepedulian pada sektor pariwisata lokal

“Touree.id” lahir dari kepedulian atas kondisi pariwisata Indonesia yang terpuruk akibat pandemi.

Menurut Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), hingga akhir tahun 2020, total kerugian sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19 dibarengi kebijakan PSBB mencapai triliunan rupiah.

 

Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) melakukan alpha testing atau tes awal program aplikasi wisata virtual ?Touree.id? yang merupakan hasil program Matching Fund Kemendikbud Ristek (18/12/2021).DOK. PRASMUL Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) melakukan alpha testing atau tes awal program aplikasi wisata virtual ?Touree.id? yang merupakan hasil program Matching Fund Kemendikbud Ristek (18/12/2021).

Wisata bisnis, wisata leisure, dan wisata edukasi pun juga terpaksa untuk ditiadakan, padahal ketiganya merupakan kontributor terbesar bagi sektor pariwisata. Kemudian muncul wisata virtual menjadi salah satu alternatif solusi mengatasi masalah tersebut.

“Touree.id” terinspirasi dari kata touree, merupakan istilah untuk menggambarkan penerimaan warga lokal akan kehadiran tamunya.

Hubungan yang baik antara keduanya adalah pondasi dari terciptanya pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.

Secara jangka panjang “touree.id” diharapkan dapat digunakan pemandu wisata, perusahaan tour travel (agensi perjalanan), perusahaan akomodasi (hotel, homestay, guesthouse, dan lainnya), serta pengelola atraksi wisata (museum, taman, situs warisan budaya, situs bersejarah, dan lainnya).

Jelajah destinasi edukatif ini menggabungkan beberapa elemen seperti narasi, seniman dan UMKM setempat. Narasi yang di ciptakan menjadi roh pembimbing bagi peserta selama berwisata secara virtual.

Seniman sebagai narasumber workshop membagikan pengetahuan seni yang sudah di wariskan secara turun menurun.

Pelaku UMKM di wilayah Desa Batuan juga ikut merasakan dampak dari diadakan program wisata virtual seperti ini, dimana produk-produk seperti makanan khas, material workshop kriya di distribusikan kepada para peserta tur untuk melengkapi pengalaman berwisata.

“Adanya kegiatan wisata maya ini diharapkan dapat menjaga animo positif wisatawan untuk berwisata ke desa Batuan suatu saat nanti, dan tentunya juga memberikan sarana bagi para seniman, pelaku pariwisata, dan masyarakat desa Batuan untuk tetap berkarya” ungkap Ari Anggara. Kepala Desa Batuan.

Baca juga: 3 Mahasiswa IPB Rancang Model Pariwisata Halal di Padang

Sebagai perwakilan dari dunia industri CEO Ivosights, Elga Yulwardian menyatakan sangat bangga bisa ikut bergabung, karena proyek wisata maya ini adalah wujud nyata upaya untuk membangun kembali sektor pariwisata.

Ketua Tim Touree, Peni Zulandari Suroto menyatakan, “hingga kini, masyarakat desa Batuan sangat lekat dengan kesenian yang menjadi nafas mengaliri kehidupan mereka. Sehingga berwisata ke Desa Batuan memberikan pengalaman tak terlupakan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com