Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Makarim: Kabar Baik, Gamelan Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Dunia

Kompas.com - 15/12/2021, 18:30 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Sidang UNESCO sesi ke-16 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Prancis, pada 15 Desember 2021, menetapkan Gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

"Kabar baik terdengar dari dunia kebudayaan kita, yaitu pengakuan gamelan sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO. Luar biasa," ungkap Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam sambutan penetapan tersebut.

Sejak abad ke-4, lanjut Nadiem, gamelan telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia dan terus diwariskan hingga hari ini.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim juga menjelaskan, proses pengusulan gamelan ke UNESCO telah dimulai sejak tahun 2019.

"Dan pada tahun ini akhirnya gamelan masuk dalam daftar warisan budaya tak benda yang ditetapkan UNESCO. Ini adalah capaian kita bangsa Indonesia yang tumbuh dalam keragaman budaya," tambah Nadiem.

Tak lupa Nadiem menyampaikan terima kasih kepada para pelaku budaya tradisi, khususnya pegiat gamelan  yang terus menjaga warisan budaya gamelan selama ini.

"Capaian ini adalah pengingat kita untuk terus bergerak serentak mewujudkan Merdeka Budaya," pungkas Nadiem Makarim.

Gamelan, koneksi manusia dan semesta

Mohamad Oemar, Duta Besar LBBP RI untuk Prancis, Andorra, Monako/Delegasi Tetap RI untuk UNESCO menyampaikan inskripsi gamelan, yang nominasinya diajukan oleh Indonesia sejak tahun 2019, menjadi warisan budaya ke-12 Indonesia yang diakui oleh UNESCO.

Sebelumnya Indonesia telah punya wayang, keris, batik, pendidikan membatik, angklung, tari Saman, tiga genre tari Bali, noken, pinisi, pencak silat, dan pantun.

Baca juga: Peringatan Hari Kartini di Moskow, Warga Rusia Main Gamelan dan Tarian Indonesia

Upaya pelestarian gamelan telah ada sejak lama dan dilakukan oleh berbagai pihak. Sejak tahun 2012, Kemendikbud Ristek membantu penyediaan gamelan ke berbagai sanggar.

Pemerintah Daerah pun turut aktif mendukung peleari mstarian gamelan melalui berbagai program seperti fasilitasi penyediaan gamelan, gamelan masuk sekolah, festival gamelan, kompetisi, pawai, pertunjukan dan pelatihan gamelan.

Institut-institut seni dan sanggar seni pun aktif mengenalkan dan memberi pelatihan gamelan kepada masyarakat.

Gamelan adalah alat musik tradisional yang sering ditemui di berbagai daerah di Indonesia, seperti misalnya di Bali, Madura, dan Lombok.

Istilah gamelan Jawa mengacu secara umum pada gamelan di Jawa Tengah. Alat musik ini diduga sudah ada di Jawa sejak tahun 404 Masehi, dilihat dari adanya penggambaran masa lalu di relief Candi Borobudur dan Prambanan.

Gamelan tidak hanya dimainkan untuk pertunjukan seni namun juga dimainkan dalam berbagai kegiatan tradisional dan ritual keagamaan.

UNESCO mencatat nilai filosofi gamelan sebagai salah satu sarana ekspresi budaya dan membangun koneksi antara manusia dengan semesta.

UNESCO juga mengakui gamelan, yang dimainkan secara orkestra, mengajarkan nilai-nilai saling menghormati, mencintai dan peduli satu sama lain.

Duta Besar/Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Mohamad Oemar menyampaikan gamelan telah lama dimanfaatkan sebagai aset diplomasi.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek Hilmar Farid menyambut gembira atas ditetapkannya Gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Tetapkan 289 Warisan Budaya Takbenda di Akhir Tahun

 

Hilmar menegaskan, pengakuan UNESCO berarti pengakuan dunia yang akan meningkatkan citra bangsa Indonesia di mata internasional.

“Ini berarti tugas kita semakin dituntut untuk melestarikan warisan budaya gamelan. Sekaligus, ini juga menjadi tantangan kita semua untuk menunjukkan kepada dunia tentang upaya Indonesia memajukan Kebudayaan,” tutup Hilmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com