Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Unair: Jangan Asal Umbar Data dan Foto di Media Sosial

Kompas.com - 03/12/2021, 14:53 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu pengguna media sosial Instagram ramai mengikuti tren 'bagikan momen' yang berujung petaka.

Pasalnya data-data yang diunggah dalam tren itu disalahgunakan oleh pihak tak bertanggungjawab.

Baca juga: Pakar Unair: Ini Penyebab Gagal Jantung

Sebut saja kasus penipuan online hingga pinjaman online dengan modal data-data pribadi korban sekelas tempat dan tanggal lahir saja.

Kejadian tersebut membuat Guru Besar Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Airlangga (Unair) Prof. Rachmah Ida angkat bicara.

Dia menyebut sikap narsistik di media sosial sebagai kelalaian.

"Jadi memang betul media sosial itu dipakai ajang narsis. Karena kita menyimpan memori-memori masa lalu secara gratis menggunakan penyimpanan cloud. Dari situ konsekuensinya orang menggunakan data kita. Itu juga karena kita sendiri yang mengunggah data-data tersebut," ucap dia melansir laman Unair, Jumat (3/12/2021).

Dia menjelaskan, media sosial dulunya diciptakan sebagai penghubung bagi penggunanya untuk membangun jejaring sosial.

Namun belakangan fungsinya semakin variatif. Media sosial kini menjadi ruang dan ajang bagi individu untuk menunjukkan sisi lain dari kehidupan dan identitasnya.

Dari sana, pengguna media sosial dapat terbebas dari norma-norma yang mengekangnya di dunia nyata.

Selain itu, lanjutnya, media sosial juga menjadi ruang eksistensi bagi seseorang untuk mendapatkan perhatian dari banyak orang.

Baca juga: Mahasiswa UGM Teliti Ubur-ubur sebagai Penghambat Kanker Payudara

"Kalau di dunia nyata itu kan ada norma-norma, sehingga mereka tidak bisa melanggar dan terkungkung oleh norma-norma. Lalu mereka pakai media sosial karena disana tidak ada yang mengawasi," jelas dia.

Menurut dia, tidak semua tren yang sedang ramai di media sosial perlu diikuti.

Unggahan di media sosial, sebut dia, sebisa mungkin hanya data-data aman yang dapat dibagikan.

Dia mengimbau, agar beberapa data seperti ini tidak dibagikan di media sosial, seperti nama ibu kandung, alamat rumah, tempat dan tanggal lahir.

Sebab, data-data tersebut berhubungan dengan akun bank, sehingga sangat berisiko disalahgunakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com