Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UGM Teliti Ubur-ubur sebagai Penghambat Kanker Payudara

Kompas.com - 01/12/2021, 19:33 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab penyakit kanker. Salah satu jenis kanker yang sering diidap adalah kanker payudara.

Bahkan dari data kesehatan menyebut hingga tahun 2020 terdapat 2,3 juta wanita didiagnosis mengidap kanker payudara.

Penyakit ini menjadi penyebab kematian paling umum pada wanita dengan jumlah kasus mencapai 685.000 kematian.

Pengembangan terhadap pengobatan kanker payudara pun terus dilakukan. Termasuk produk obat-obatan berasal dari biota laut yang memiliki potensi tinggi mengatasi penyakit ini.

Baca juga: Forisa Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1 Fresh Graduate, Ini Infonya

Ubur-ubur sebagai penghambat kanker payudara

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian terhadap ubur-ubur sebagai alternatif penghambat kanker payudara.

Para mahasiswa UGM yang terlibat dalam penelitian ini yakni Aden Arrafif Bahtiarsyah, Muhamad Rafli, Sylvia, dan Khintan Maulin serta Rachmat Febriansyah.

Mereka secara khusus melakukan pengamatan terhadap potensi protein venom ubur-ubur yang dihubungkan dengan permasalahan penyakit kanker. Terutama kanker payudara yang banyak diderita kaum wanita.

"Kami berinovasi dalam pemanfaatan ubur-ubur pada bagian protein venom-nya untuk dianalisis dan dilakukan pengujian prediksi secara komputer (in silico) dalam penghambatan kanker payudara," terang Ketua Tim Aden Arrafit Bahtiarsyah seperti dikutip dari laman UGM, Rabu (1/12/2021).

Baca juga: Ditjen Dikti Buka Program Praktik Kerja Lapangan, Mahasiswa Yuk Daftar

Kandungan utama ubur-ubur

Menurut Aden, ubur-ubur memiliki kandungan utama seperti protein, vitamin, dan mineral melimpah. Selain itu, dalam ubur-ubur juga mengandung zat penting lain yaitu protein venom dari sel nematosista yang berpotensi untuk pengobatan.

Aden mengungkapkan, venom ubur-ubur terdiri dari berbagai peptida, enzim, neurotoksin, sitolisin, dan hemolisin. Selain itu venom ubur-ubur terbukti mengandung senyawa antimikroba, anti oksidatif, antikoagulan, antitumor, dan sitotoksik.

"Rincian kandungan umum berupa crude venom, phospholipase A2, dan metalloprotease yang berfungsi baik dalam pertahanan untuk mengurangi migrasi sel kanker payudara," papar Aden.

Dia menambahkan, salah satu reseptor yang berperan terhadap permasalahan penyakit kanker payudara ini adalah reseptor Estrogen alfa (ER-α).

Baca juga: Ini 3 Tipe Komunikasi di Kelas, Kamu Termasuk yang Mana?

Jumlah ubur-ubur melimpah dan mudah ditemukan

Anggota tim lain Sylvia menjelaskan, reseptor perlu dihambat dengan pengujian secara komputer. Dalam penelitian ini, protein venom dari ubur-ubur ditambatkan bersama ER-α dan dilihat interaksinya secara in silico.

"Bioaktivitas dari protein venom ubur-ubur ini bermanfaat sebagai imunostimulator, antikoagulan, pereda nyeri, dan antihipertensi. Tetapi juga bermanfaat juga secara fungsional dalam pengendalian kanker," ungkapnya.

Ubur-ubur (Class: Schypozoa) merupakan salah satu makhluk hidup (animalia) dengan jumlah melimpah dan tersebar hampir seluruh di perairan Indonesia. Ubur-ubur memiliki bentuk sederhana seperti payung dan tentakel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com