Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi UPN Veteran Jakarta Tewas Saat Kegiatan Menwa, Ini Kata Rektor

Kompas.com - 30/11/2021, 18:29 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Erna Hernawati menemui mahasiswa yang meminta penjelasan terkait kematian mahasiswi Fauziyah Nabilah setelah mengikuti kegiatan pembaretan Resimen Mahasiswa (Menwa) Jayakarta.

Ia mengatakan, pihaknya telah membentuk Komisi Disiplin di tingkat universitas pada 1 November 2021 untuk mencari data dan fakta terkait kematian Fauziyah pada 25 September 2021 di kawasan Bogor, Jawa Barat.

"Sebelum ada pertanyaan dari mahasiswa, setelah saya mendengar kabar ada mahasiswa yang meninggal pada malam hari, keesokannya saat hari kedua wisuda langsung kita mendoakannya," kata Rektor kepada mahasiswa yang ditemui di Plaza Wardiman, Kampus UPNVJ Pondok Labu, Jakarta, Selasa (30/11/2021), seperti tertuang dalam siaran pers.

Baca juga: Program Kampus Mengajar 3 Dibuka, Dapat Uang Saku hingga Bantuan UKT

Terkait dengan permintaan mahasiswa agar Menwa di UPNVJ dibubarkan, Rektor mengatakan mempersilakan mahasiswa untuk melakukan kajian berdasarkan metode penelitian yang jelas.

"Silakan membuat kajian yang akademis mengenai keberadaan Menwa. Menwa tidak hanya ada di UPNVJ. Kalau ada kajian, saya tunggu, akan saya sampaikan kepada pihak yang berwenang," katanya.

Rektor meminta Komisi Disiplin untuk segera memproses kejadian tersebut dan secepatnya memberikan rekomendasi kepada Rektor terkait dengan kemungkinan sanksi terhadap pengurus Menwa UPNVJ.

"Rektor akan memutuskan berdasarkan data dan fakta dari Komisi Disiplin. Aturan sudah ada, keputusan Rektor akan berdasarkan peraturan," tuturnya.

Kronologi kejadian

Sementara itu, Ria Maria Theresa selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UPNVJ sekaligus Ketua Komisi Disiplin mengatakan bahwa almarhumah mengikuti pembaretan Menwa Jayakarta di Sentul, Jawa Barat mulai Jumat (24/9/2021).

Baca juga: BCA Buka Magang Bakti bagi Lulusan SMA-SMK, D1-D3 dan S1, Yuk Daftar

Pada Sabtu (25/9/2021), terdapat kegiatan long march. Etape I long march berjarak tiga kilometer menuju Masjid Jami Tanah Baru dengan dua kali waktu istirahat untuk minum dengan waktu selama lima menit.

"Menurut kronologis yang kami terima, kondisi medan untuk long march masih jalur landai. Pada pukul 13.45, saat menuju pemberhentian kedua etape 1, almarhumah terlihat kelelahan dan akhirnya panitia memutuskan menaikkannya ke dalam ambulans," jelasnya.

Pada pukul 14.30, saat tiba di tujuan etape I bersama ambulans, almarhumah keluar dari ambulans dan ikut bergabung kembali bersama teman-temannya yang sedang beristirahat. Dia menyatakan sudah merasa lebih baik dan siap melanjutkan perjalanan kembali.

"Pukul 14.45, setelah istirahat di etape 1, perjalanan dilanjutkan menuju etape II di Masjid Quba dengan jarak 3,1 kilometer. Pukul 15.30, kira-kira berjarak dua kilometer dari etape 1, almarhumah mengalami kram kaki kirinya. Panitia memutuskan membawa almarhumah dengan ambulans menuju etape II," kata Ria.

Pukul 16.10, sesampai di etape II, kondisi almarhumah semakin lemah dan mulai tidak kooperatif saat dibantu. Panitia kemudian meminta bantuan ustadz di masjid, tetapi tidak bisa memberikan bantuan. Saat itu, almarhumah juga sudah diberikan bantuan oksigen karena sesak nafas.

Baca juga: 5 Beasiswa S2 Luar Negeri yang Terima IPK di Bawah 3

Almarhumah kemudian dibawa ke lokasi pembaretan yang menjadi lokasi akhir long march untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut berupa oksigen tambahan. Karena kondisinya tidak semakin membaik, panitia memutuskan membawa almarhumah ke Rumah Sakit EMC Sentul.

Namun, meskipun sudah menyalakan sirine, ambulans yang membawa almarhumah tidak bisa bergerak karena kemacetan di kawasan Sentul. Oleh warga setempat, panitia disarankan untuk berputar arah ke Ciawi. Namun, perjalanan menuju Rumah Sakit Ciawi juga macet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com