Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM: Belum Ada Bukti Varian Omicron Lebih Menular dari Delta

Kompas.com - 30/11/2021, 11:24 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak Covid-19 muncul hingga saat ini sudah muncul berbagai varian baru virus tersebut.

Bahkan salah satu variannya yakni Covid-19 varian Delta menyebabkan kasus positif Covid-19 di Indonesia melonjak drastis beberapa waktu lalu.

Setelah varian Delta, World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa varian Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian sehingga patut diwaspadai.

Pasca-penetapan varian baru dari Covid-19 yang berasal dari Afrika Selatan ini menyebabkan hampir semua negara melakukan pembatasan ketat.

Baca juga: Yuk Kenali 5 Hal Menarik dari Jurusan Computer Science

Masyarakat tidak perlu khawatir varian Omicron

Begitu pun dengan pemerintah Indonesia yang melakukan upaya pencegahan dengan menutup bandara dari kedatangan Warga Negara Asing (WNA) dari negara yang sudah terdeteksi Omicron.

Ketua Pokja Genetik Fakultas Keperawatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Gunadi menjelaskan, masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan dengan adanya varian Omicron.

Namun Gunadi tetap mengimbau agar masyarakat tetap waspada apabila varian ini masuk dan terdeteksi di tanah air.

"Masyarakat sebaiknya tetap waspada tapi tidak perlu khawatir berlebihan. Apalagi pemerintah sudah melakukan langkah-langkah preventif termasuk menutup bandara untuk WNA dari negara dimana varian omicron terdeteksi," terang Gunadi seperti dikutip dari laman UGM, Selasa (30/11/2021).

Covid-19 akan terus bermutasi

Gunadi menerangkan, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Pasalnya virus Covid-19 akan terus bermutasi dengan memunculkan varian-varian baru dengan tingkat keganasan dan daya penularan berbeda satu sama lain.

Baca juga: Keterbatasan Ekonomi Tak Halangi Putri Jadi Wisudawan Terbaik UNY

Namun demikian, sepanjang pengetahuannya, varian Omicron belum terbukti lebih menular dan berbahaya dari varian Delta.

"Belum ada bukti yang kuat. Yang ada buktinya adalah reinfeksi, tapi itupun masih minimal buktinya," ungkap Gunadi.

Dia mengungkapkan, adanya Covid-19 varian Omicron ini masih minim penelitian. Namun dia sepakat dengan rekomendasi dari WHO yang menyarankan agar varian baru ini patut diwaspadai.

"Tetap diminta waspada oleh WHO," tegas Gunadi.

Vaksin dan prokes kunci pencegahan

Menurutnya, vaksin dan penerapan protokol kesehatan ketat menjadi kunci dalam mencegah penularan tiap ada varian baru Covid-19.

Baca juga: Orangtua, Ini Tips Mengenalkan Pola Hidup Bersih dan Sehat sejak Dini

Ia tetap yakin keduanya sebagai cara efektif untuk mencegah infeksi varian Omicron apalagi belum terbukti bahwa Omicron kebal terhadap vaksin.

"Sampai sekarang belum ada bukti yang menyatakan bahwa vaksin tidak efektif untuk Omicron. Perlu waktu untuk membuktikannya," tutup Gunadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com