Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Hari Guru di Masa Pandemi: Pulihkan Pendidikan, Kembangkan Potensi Siswa

Kompas.com - 25/11/2021, 13:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Sainah, Guru SDN Kedokansayang 01, Tegal, Jawa Tengah

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang masih terus melanda mengakibatkan penurunan kemampuan dan hasil belajar anak. Pemulihan pendidikan saat pandemi perlu strategi yang jelas dan dapat segera diterapkan.

Kabar baiknya, berbagai macam sektor kehidupan di Indonesia perlahan berangsur pulih. Salah satunya, sektor pendidikan yang mulai menggunakan inovasi teknologi dalam pembelajaran.

Proses belajar pun secara daring kini mulai terbiasa dengan memanfaatkan akses internet.

Proses belajar daring membuat hubungan orang tua semakin dekat dengan anak selama di rumah. Orangtua dapat terlibat langsung melakukan aktivitas belajar bersama anak. Mulai dari berdiskusi bersama, membantu tugas, sampai beralih peran menjadi guru bagi anak.

Hal itu menjadikan orangtua lebih mengenali minat dan bakat anak pada jenis pelajaran tertentu.

Mengetahui potensi anak tentunya merupakan hal penting bagi orangtua. Tapi identifikasi potensi anak juga penting dilakukan oleh guru. Dengan mengidentifikasi minat, bakat, dan kemampuan, anak dapat diarahkan dan dapat berkembang dengan optimal sesuai kapabilitasnya.

Berikut tiga cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk mendukung perkembangan potensi anak di masa pandemi:

Baca juga: Hari Guru 2021, Nadiem Cerita Perjuangan dan Semangat Guru di Tengah Pandemi

1. Jalin kedekatan dengan siswa

Salah satu permasalahan yang terjadi dalam situasi belajar dari rumah adalah ketiadaan interaksi tatap muka secara langsung antara anak didik dan guru. Anak didik dan guru tidak dimungkinkan lagi untuk bertemu dalam satu ruang yang sama.

Namun, guru dapat menggunakan berbagai platform teknologi, seperti WhatsApp, Google Classroom, Zoom, dan lain sebagainya untuk tetap menjalin kedekatan dengan anak.

Misalnya, guru dapat membuat video pembelajaran agar materi pembelajaran jadi lebih menarik dan interaktif bagi anak. Secara tidak langsung, anak jadi lebih aktif, lebih dekat dengan guru dan lebih mudah mengidentifikasi potensi anak sebenarnya.

Guru juga dapat membuat lembar kerja yang mendorong anak berinteraksi dengan orang tua ketika mengerjakan tugasnya. Dengan begitu, potensi anak akan makin tergali jika mendapat dukungan penuh dari guru dan juga orang tua.

2. Menjamin hak belajar siswa

Tantangan besar bagi guru di masa pandemi ini adalah memastikan hak belajar anak tetap terjamin. Seperti dalam pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi.

Guru harus bisa mengolah dan mendesain media pembelajaran sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mengantisipasi kebosanan siswa dalam pembelajaran model daring tersebut.

Jika memang anak tidak punya akses untuk melakukan pembelajaran daring, guru bisa melakukan home visit ke rumah anak atau menginisiasi kerja kelompok terbatas secara luring di rumah anak didik yang berdekatan, atau pembelajaran tatap muka terbatas.

Hal ini perlu dilakukan agar potensi anak tetap berkembang dan hak anak di bidang pendidikan tetap terpenuhi dan terlayani dengan baik.

3. Kesehatan siswa prioritas utama

Pembukaan kembali sekolah perlu disesuaikan dengan tingkat penyebaran serta kemampuan sekolah dalam mengelola pendidikan di masa pandemi. Hal yang paling penting adalah kesehatan dan keselamatan hidup dari anak.

Jangan sampai anak-anak pergi sekolah agar dapat bertemu dengan teman-teman dan gurunya, sementara lingkungan sekolah justru belum menjamin kesehatan dan keselamatan anak.

Guru dan sekolah harus bisa memastikan lingkungan sekolah aman untuk anak.

Caranya bisa dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, menyediakan sarana sanitasi yang memadai, merotasi jadwal masuk sekolah, atau menerapkan pembelajaran campuran atau blended agar anak dapat tetap mendapatkan materi pembelajaran yang maksimal.

Baca juga: Momen Hari Guru 2021, Menag Pastikan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru

Jika anak sudah merasa nyaman dan aman berada di lingkungan belajar seperti sekolah, besar kemungkinan mereka akan lebih semangat untuk menggali minat, bakat, dan kemampuannya dalam pembelajaran.

Guru pun dapat dengan mudah mengidentifikasi minat, bakat, dan kemampuan anak dan mengarahkan ke berbagai hal positif.

Sisi lain, tidak kalah penting bagi guru untuk dapat mendampingi siswa agar mampu menemukan dan mengembangkan potensi terbaik mereka.

Selamat Hari Guru Nasional 2021...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com