Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prospek Kerja Lulusan Kedokteran Gigi, Tak Hanya Bekerja di Rumah Sakit

Kompas.com - 11/11/2021, 09:30 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon mahasiswa bercita-cita menjadi dokter gigi? Sebelum memutuskan untuk kuliah di jurusan kedokteran gigi, ada baiknya kamu memahami betul apa saja yang dipelajari selama kuliah dan setelahnya.

Tak cuma mempelajari gigi dan mulut saja, pada dasarnya, program studi Kedokteran Gigi mempelajari tentang kesehatan oral manusia, mulai dari daerah gigi dan mulut, hingga cara menangani dan mengobati berbagai permasalahan di area tersebut.

Dilansir dari laman Ruangguru, tak hanya tentang kesehatan gigi, kamu juga akan mempelajari estetika gigi dan mulut.

Baca juga: 6 PTN Jurusan Kedokteran Gigi Terbaik Indonesia 2022 Versi THE

“Selama masa studi di FKG, kamu akan mempelajari ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menunjang pemulihan fungsi sistem yang berada di rongga mulut. Hal ini dimulai dari melakukan anamnesa, melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, menentukan diagnosis, serta menyusun rencana perawatan,” jelas drg. Grestya, seorang dokter gigi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI).

Walaupun lingkup pekerjaan seorang dokter gigi lebih banyak menyangkut gigi dan mulut, namun kamu juga akan mempelajari ilmu kedokteran dasar atau basic medical science. Sebab, banyak masalah gigi dan mulut yang juga kemudian berhubungan dengan penyakit pada organ tubuh lainnya.

Mata Kuliah di Kedokteran Gigi

Selama menjalani proses perkuliahan, kamu akan banyak belajar teori tentang ilmu kedokteran gigi dasar, konservasi gigi, endodontik, ilmu kedokteran gigi anak, ilmu kesehatan gigi mulut, ilmu biologi oral, radiologi, periodonsia, biomedik, karies gigi, penyakit jaringan gigi, dan sebagainya. Selain teori, kamu juga akan banyak kegiatan skill lab.

Baca juga: 10 Universitas dengan Jurusan MIPA Terbaik di Indonesia 2022

Selain belajar teori, kamu juga akan banyak melakukan kegiatan praktik. Kamu akan dihujani dengan banyaknya skill dan praktikum yang beragam jenisnya. Wajar, soalnya dokter gigi erat sekali kaitannya dengan keterampilan tangan.

“Skill’s lab-nya ini misalnya saat praktikum ilmu konservasi gigi mahasiswa akan belajar nambal gigi di gigi. Eh, bukan di manusia langsung ya. Kita akan nambal gigi di gigi yang ditanam di cetakan, lalu diposisikan seperti pasien yang duduk di dental unit. Jadi benar-benar real,” ungkap drg. Grestya.

Selain itu, kamu juga akan belajar bagaimana cara mencetak gigi, memasang kawat gigi, atau cabut gigi.

“Wah enggak kebayang ‘kan gimana sih dokter gigi belajar cabut gigi. Emangnnya ngga serem ya? Nah, di praktikum selama preklinik ini mahasiswa bakal diajarin mulai dari prosedur anestesinya (alias nyuntik), melonggarkan gigi, sampai mengeluarkan gigi dari gusi,” tambah drg. Grestya.

Tahapan Pendidikan Dokter Gigi

1. Sarjana

Tahap pertama, kamu harus melewati jenjang pendidikan sarjana hingga meraih gelar Sarjana Kedokteran Gigi (S.Kg). Banyak mahasiswa kedokteran gigi yang menyebut jenjang S1 sebagai masa preklinik, yang ditempuh selama kurang lebih 4 tahun.

Baca juga: Beasiswa S1 Korea Selatan, Kuliah Gratis dan Tunjangan Rp 10 Juta Per Bulan

Seperti yang dikutip dari ui.ac.id, kurikulum yang dilaksanakan dalam perkuliahan sesuai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sesuai yang telah ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).

“Beberapa mata kuliah yang dipelajari di FKG misalnya ilmu kedokteran gigi dasar, konservasi gigi, endodontik, periodonsia, ilmu kedokteran gigi anak, orthodonsia, prostodonsia, ilmu kesehatan gigi mulut pencegahan, bedah mulut, ilmu material gigi, ilmu biologi oral, radiologi kedokteran gigi,” sebut Grestya.

2. Co-ass

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com