Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembukaan KSN 2021: Krisis Mendorong Kita Terus Berprestasi di Bidang Sains

Kompas.com - 08/11/2021, 10:22 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kompetisi Sains Nasional atau KSN 2021 secara resmi telah dibuka pada 7 November 2021. Tahun ini, KSN yang diadakan Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud Ristek mengangkat tema “Talenta Sains untuk Indonesia Tumbuh, Indonesia Tangguh” diikuti 2.179 siswa.

Dua ribu siswa yang mengikuti KSN 2021 tersebut terdiri dari 544 siswa tingkat SD/MI, 735 siswa tingkat SMP/MTs, dan 900 siswa tingkat SMA/MA. Mereka siap salin asah kemampuan sains dalam KSN 2021 yang akan digelar secara daring pada 7-13 November 2021.

Bidang yang dilombakan pada KSN 2021, untuk tingkat SD/MI ada dua bidang yang dilombakan yaitu Matematika dan IPA dengan masing-masing diikuti oleh 272 peserta.

Tingkat SMP/MTs, tiga bidang yang dilombakan yaitu Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan masing-masing diikuti oleh 245 peserta.

Selanjutnya, untuk tingkat SMA/MA sembilan bidang yang dilombakan yang dilombakan yaitu Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Informatika/Komputer, Astronomi, Ekonomi, Kebumian dan Geografi dengan masing-masing diikuti oleh 100 peserta.

Meningkatkan kemampuan bidang sains

“Selamat kepada kalian semua yang selalu berjuang, bersemangat belajar dan membangun atmosfer positif untuk terus berprestasi walaupun masih berada pada situasi pandemi dan keterbatasan," ujar Dirjen PAUD Dikdasmen Jumeri saat membuka secara resmi KSN 2021 (7/11/2021).

"Teruslah merdeka dalam memunculkan mimpi, merealisasikan talenta dan mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan,” pesan Dirjen Jumeri.

Baca juga: Kompetisi Sains Nasional 2021 Resmi Dibuka, 2.179 Siswa Siap Torehkan Prestasi

Jumeri berharap, pandemi yang masih dihadapi hingga saat ini dijadikan momen oleh semua para pemangku kepentingan pendidikan untuk lebih perhatian lagi kepada sains untuk mencari solusi dari permasalah-permasalahan yang akan dihadapi di masa depan.

“Harusnya krisis ini menjadi pendorong kita untuk terus berprestasi meningkatkan kemampuan dan penguasaan kita di bidang sains,” ujar Dirjen Jumeri.

Dirjen Jumeri juga berpandangan pelajaran sains yang diberikan kepada para peserta didik harus diberikan sebagai sesuatu yang menyenangkan dan riil. “Tidak hanya teoritis, tapi sains adalah sesuatu yang punya benefit, dan tangible di dunia nyata,” ungkap Dirjen Jumeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com