Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah Umum ITB: Cegah Kecelakaan dengan Konsep "Jalan Berkendara"

Kompas.com - 06/11/2021, 06:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Ketika berkendara di jalan, maka sang pengemudi harus selalu fokus. Tentu semua agar terhindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan siapa aja.

Sebenarnya, ada tiga poin penting mengapa suatu kecelakaan bisa terjadi. Apa saja itu? Melansir laman Institut Teknologi Bandung (ITB), Jumat (5/11/2021) ini penjelasannya.

  • Pengemudi tidak mampu mengendalikan kendaraannya.
  • Pengemudi tidak mampu memahami jalan dan lingkungannya.
  • Pengemudi tidak mampu memahami gerakan pengguna jalan lain.

Hal itu diulas oleh anggota Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Achmad Wildan, ATD, M.Sc., dalam kuliah umum tentang “Isu Keselamatan pada Aspek Geometrik Jalan”.

Baca juga: Tips Sukses Berkarir ala Alumnus ITB yang Masuk Forbes 30 Under 30 Asia

Kuliah umum diselenggrakan oleh Prodi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) dan dipandu oleh dosen Teknik Sipil ITB, Ir. R. Sony Sulaksono Wibowo, M.T., Ph.D. Kuliah umum dibuka dengan pemaparan mengenai definisi keselamatan berkendara.

Menurut Achmad, keselamatan berkendara yaitu terhindarnya pengemudi dari risiko dan bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan.

Untuk memastikan keselamatan berkendara tercapai, pihak pembuat program keselamatan haruslah mampu mengidentifikasi risiko dan hazard yang ada untuk menghindarkan pengemudi dari bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan.

"Kita harus mampu memetakan apa itu hazard-nya? Bagaimana risikonya? Kemudian menentukan metode yang paling tepat untuk menghilangkan hazard dan risiko," ujar Achmad Wildan.

"Masalah terbesar dari isu keselamatan jalan di Indonesia adalah kita tidak tahu risiko yang kita hadapi di jalan," imbuhnya.

Dijelaskan, program keselamatan jalan di Indonesia belum berfokus pada penyelesaian hazard yang ada.

Selama ini tindakan pencegahan kecelakaan di Indonesia terlalu berpatok pada intensitas terjadinya kecelakaan, namun gagal mengidentifikasi penyebab kecelakaan tersebut.

Baca juga: Tim ITB Teliti Fosil di Waduk Saguling, Temukan Fakta Hewan Purba

Pengurangan risiko kecelakaan dan pencegahan hazard dapat dilakukan dengan menerapkan konsep Jalan Berkeselamatan. Ada tiga sekuensi dari Jalan Berkeselamatan, yaitu:

  • Regulating Road
  • Self-Explaining Road
  • Forgiving Road

Regulating Road

Regulating Road berarti jalan memenuhi kaidah dan norma geometrik, seperti penampang melintang jalan, alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal.

Hal ini dilakukan untuk sebisa mungkin menghilangkan hazard yang dihadapi oleh pengendara. Jalan yang sudah memenuhi regulasi tersebut memanglah masih memiliki hazard, tetapi risiko terjadinya kecelakaan telah sangat diminimalisir.

Self-Explaining Road

Self-Explaining Road berarti jalan yang mampu menjelaskan kondisi jalan terhadap pengemudi dengan bantuan rambu-rambu peringatan sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya kecelakaan.

Hal ini dilakukan dengan menyiapkan pengemudi dengan hazard yang mungkin akan ditemui karena kondisi jalan yang sub-standard.

Rambu yang dipasang haruslah mampu menyampaikan kepada pengemudi hazard ada dan apa yang harus dilakukan oleh pengemudi.

Baca juga: BRIN Gelar Ritech Expo 2021, Sajikan Produk Riset dan Inovasi Terbaik

Forgiving Road

Forgiving Road berarti jalan mampu “memaafkan” pengguna jalan yang mengalami kecelakaan sehingga tingkat fatalitas yang dihasilkan akan lebih rendah.

Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan jalur penyelamat dan palang pembatas jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com