Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Rektor Indonesia Apresiasi Pemerintah Genjot Revolusi Mental

Kompas.com - 26/10/2021, 13:51 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Umum Forum Rektor Indonesia (FRI) Prof. Panut Mulyono mengapresiasi langkah pemerintah dalam menggenjot program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Lalu menunjuk Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sebagai leader dalam menggalakkan program revolusi mental ini.

Baca juga: Guru Besar Unair: Orang Hidup Miskin Bukan karena Malas Kerja

"Saya mengapresiasi semakin masifnya GNRM yang tengah dilakukan pemerintah. GNRM sangat berpengaruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menuju kehidupan yang lebih baik," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/10/2021).

Panut mengaku, mengubah perilaku masyarakat melalui gerakan revolusi mental tidak bisa instan.

Gerakan revolusi mental harus berjalan terus karena merubah kebiasaan lama yang kurang produktif menjadi lebih produktif ini membutuhkan waktu.

Oleh sebab itu, sambung dia, apa yang dilakukan pemerintah dengan menggandeng berbagai elemen masyarakat sudah sangat tepat.

"Kita tahu dalam melakukan GNRM ini pemerintah memiliki mitra strategis, termasuk kami FRI juga dilibatkan didalamnya. Upaya-upaya ini sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam menggerakkan revolusi mental di seluruh tatanan masyarakat," ujarnya.

Bahkan, gerakan revolusi mental sudah ditanamkan untuk memperhatikan generasi bangsa semasih dalam kandungan.

Para ibu hamil diminta lebih memperhatikan gizi anak dalam kandungan agar terhindar dari sunting dengan tujuan untuk menciptakan Indonesia Emas di masa mendatang.

Disinggung mengenai peran dalam menghadapi pandemi Covid-19, Panut memaparkan, revolusi mental menjadi garda terdepan dalam mengubah perilaku.

Dengan begitu, masyatakat bisa hidup lebih bersih, taat protokol kesehatan, manut dengan anjuran pemerintah untuk menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun) hingga bergotong royong mengentaskan Covid-19 dengan vaksinasi.

Baca juga: Epidemiolog UGM: PCR Tidak Efektif untuk Syarat Perjalanan

Hal itu dilakukan agar pandemi segera lekas teratasi dengan baik.

"Masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan, peduli terhadap sesama itu sangat penting, itu sebagai bentuk revolusi mental. Perilaku yang baik, saling menghargai, mudah diatur, mudah ditata dan yang mengatur juga memiliki memiliki visi yang sama menuju Indonesia Maju," jelas dia.

Menurut Ketua Umum Presidium Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) Wiryawan, gerakan revolusi mental merupakan upaya yang bagus yang digaungkan negara.

Akan tetapi penting juga negara memberi contoh kepada masyarakat dalam upaya mempraktikkan revolusi mental.

"Jika negara memberi Contoh yang baik saya rasa rakyat juga akan mengikuti, tegakan hukum se- tegak-tegaknya," tegas dia.

Momentum sumpah pemuda, lanjut dia, sangat sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam revolusi mental.

Ketua Umum PP GMKI Jefri Gultom menambahkan, di era teknologi digital, bukan soal siapa yang besar dan kecil.

Namun, siapa yang lihai beradaptasi dengan perubahan zaman.

Baca juga: Menko PMK Dorong Mahasiswa dan Perguruan Tinggi Jalani Revolusi Mental

"Momentum Sumpah Pemuda ini bersamaan dengan semangat pemerintah yang sedang menginisiasi gerakan revolusi mental. Pemerintah harus memiliki komitmen melibatkan kaum muda berpartisipasi dan memberikan ruang kreativitas dan inovasi," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com