Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Dorong Mahasiswa dan Perguruan Tinggi Jalani Revolusi Mental

Kompas.com - 23/09/2021, 17:35 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menko PMK, Muhadjir Effendy mengingatkan mahasiswa dan kalangan perguruan tinggi untuk memahami gaung Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Gerakan revolusi mental yang digaungkan ini, kata dia, untuk kemajuan bangsa.

Baca juga: Nadiem Makarim Minta Kampus Tak Takut Buka PTM Terbatas

"Itu demi menghadapi tantangan saat ini mulai dari pemberantasan korupsi, krisis integritas, membangun iklim demokrasi yang baik, mewujudkan pemerintahan bersih hingga menekan angka kemiskinan," ucap dia saat telekonferensi bersama mahasiswa dan rektoran Universitas Ivet Semarang, Kamis (23/9/2021).

Muhadjir menyemangati mahasiswa supaya ke depan bersedia membuat perubahan dan lompatan besar untuk membangun negeri ini.

Dia menyebut, revolusi mental pertama kali digelorakan Presiden Soekarno, ketika bangsa ini lepas dari cengkeraman penjajah ternyata masih dipengaruhi sikap dan mental kolonialisme.

Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Peningkatan Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi menjelaskan, melalui gerakan seni budaya yang dilakukan LSBO PP Muhammadiyah dapat memunculkan perubahan perilaku positif dalam melakukan revolusi mental.

Dengan begitu dapat dijadikan sebagai acuan bagi masyarakat secara luas.

"Jangan berhenti di sini, harus belanjut ke moral action," jelas dia.

Kerjasama dalam menjalankan revolusi mental

Pemerintah menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan PBNU, Muhammadiyah, PGRI, dan Forum Rektor untuk meneruskan dan implementasikan program Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Perguruan Tinggi DKI Jakarta Bersiap Jalani PTM Terbatas

Gerakan Nasional Revolusi Mental merupakan program prioritas pemerintah yang sudah dilaksanakan dari periode sebelumnya, tetapi sulit dalam implementasinya.

"Adapun dengan PBNU, Muhammadiyah, PGRI, dan Forum Rektor ini merupakan kelanjutan kerja sama sebelumnya, hanya memang periode lalu belum mencakup seluruh perguruan tinggi, terutama forum rektor dan sekolah," kata Muhadjir.

Dia mengatakan, kerja sama tersebut digagas karena pemerintah juga ingin melibatkan organisasi besar yang strategis untuk dapat mengoptimalkan Gerakan Nasional Revolusi Mental pada tahun 2021.

Apalagi, kata dia, prioritas Gerakan Nasional Revolusi Mental meliputi tiga hal, yakni masalah integritas, etos kerja, dan gotong royong.

Menurut Muhadjir, penandatanganan sengaja didahulukan saat ini karena diharapkan pada 2021 nanti bisa sudah langsung bergerak untuk bekerja.

Meskipun, kata dia, Gerakan Nasional Revolusi Mental tersebut tak mudah untuk diterjemahkan dalam bentuk gerakan-gerakan yang nyata.

Baca juga: Kemendikbud Ristek Serukan Semua Perguruan Tinggi Buka PTM

"Karena itulah kami perlu mendapat dukungan dari kekuatan-kekuatan organisasi kemasyarakatan baik PBNU, Muhammadiyah, PGRI, maupun perguruan tinggi melalui Forum Rektor agar keterlibatan masyarakat nyata," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com