KOMPAS.com - Selama ini, sampah masih jadi masalah di masyarakat. Padahal, sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos.
Seperti di Kecamatan Purwosari Kabupaten Malang, sampah organik di desa tersebut belum terkelola secara optimal dan dapat menimbulkan masalah di lingkungan tempat tinggal.
Terkait hal itu, Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (DM UB) membantu masyarakat Desa Purwo Sekar Kecamatan Purwosari Kabupaten Malang mengolah sampah organik menjadi kompos dengan menciptakan alat komposting.
Baca juga: Mahasiswa UB Inovasi Tempurung Kelapa Jadi Baterai Mobil Listrik
Menurut ketua tim, Dr. Dimas Firmanda Al Riza, pihaknya memberikan pelatihan serta sosialisasi pengolahan kompos yang baik dan benar dengan mengundang beberapa pemateri.
Selain itu, dilakukan pendampingan mengenai manajemen pemasaran bagi UKM dalam pengembanga produk kompos yang dihasilkan menggunakan alat pencacah yang diberikan.
Sementara Yusuf Hendrawan, STP, M. Applied Life.Sch.PhD, selaku salah satu bagian dari DM menjelaskan mengenai alat tersebut.
Yakni mesin pencacah ini digunakan untuk merajang sampah organik menjadi kompos dengan ukuran yang seragam.
Selain itu mesin ini dapat mencacah berbagai macam sampah organik seperti rumput, limbah sayur, limbah buah, daun ranting kecil dan bahan organik lainnya.
Selama tahap implementasi, mesin ini mampu mencacah 50-100 kg/jam dengan bentuk struktural terdiri dari plat besi dengan penyangga besi frame U yang sangat kuat. S
"Selain itu, mesin ini juga dilengkapi dengan pisau yang mempunyai ketajaman dan kekerasan tinggi sehingga dapat memotong sampah organik dengan baik dan memiliki umur teknis yang lama," ujar Dimas seperti dikutip dari laman UB, Sabtu (16/10/2021).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.