Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah "Literacy Loss", Room to Read dan ProVisi Education Gelar Pelatihan Membaca Nyaring

Kompas.com - 27/09/2021, 15:15 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Literacy loss atau kehilangan kemampuan literasi sebagai dampak pandemi global Covid-19 menjadi perhatian utama  ProVisi Education dan Room to Read yang berupaya membangkitkan kembali minat baca anak-anak, khususnya yang berada di daerah.

Menariknya, Room to Read dan ProVisi Education menumbuhkan minat baca anak Indonesia melalui kegiatan membaca nyaring yang menyenangkan, baik bagi guru maupun anak-anak. 

Terkait hal ini, pada akhir September 2021, Room to Read dan ProVisi Education bersama Putera Sampoerna Foundation - School Development Outreach (PSF-SDO) serta Mutiara Rindang (MR) dan Taman Bacaan Pelangi (TBP) menggelar pelatihan metode membaca nyaring,

Mengangkat tema “Menumbuhkan Kebiasaan Membaca Anak melalui Kegiatan Membaca Nyaring” kegiatan berlangsung dua sesi pada 21-23 September 2021 dan diikuti guru TK sampai SMP, kepala sekolah, pengawas sekolah dan juga tenaga perpustakaan dari berbagai wilayah Indonesia.

Di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur, Room to Read dan ProVisi Education, serta PSF-SDO dan TBP berkolaborasi dengan Disdikbud Kabupaten Bantaeng, Disdikbud Kabupaten Sumba Barat, dan Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) Nusa Tenggara Timur.

Penurunan kemampuan literasi

Dalam webinar yang dihadiri 318 peserta ini, Muhammad Haris, Kepala Disdikbud Kabupaten Bantaeng, dalam sambutannya mengungkapkan, “kemampuan literasi peserta didik selama daring dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) itu menurun."

"Dengan PJJ terdapat perbedaan yang signifikan antara peserta didik yang mempunyai perangkat sendiri dengan peserta didik yang tidak memiliki perangkat tersebut,” tambahnya.

Ia berharap dengan kegiatan ini guru-guru dapat mempengaruhi siswa untuk belajar.

Baca juga: Ajarkan Literasi Digital Kepada Anak agar Terhindar dari Beragam Konten Negatif

Hironimus Sugi, Perwakilan INOVASI NTT, menyatakan dari hasil studi yang mereka lakukan, anak-anak mengalami ketertinggalan akibat pandemi.

“Semoga keberadaan buku-buku digital di LiteracyCloud.org dapat memfasilitasi anak-anak yang haus akan membaca,” ujarnya.

Selain Sulsel dan NTT, Room to Read/ProVisi Education, PSF-SDO dan MR juga bekerja sama dengan Disdikbud Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dan Disdikbud Kabupaten Asahan, Sumatera Utara mengadakan pelatihan senada dan diikuti 600 orang peserta setiap harinya.

 

Pelantar digital LiteracyCloud.org sebagai salah satu sumber buku bacaan yang menarik bagi anak-anak
DOK. PROVISI EDUCATION Pelantar digital LiteracyCloud.org sebagai salah satu sumber buku bacaan yang menarik bagi anak-anak

M. Ayub, Kepala Disdikbud Kabupaten Kubu Raya, dalam sambutan mengatakan literasi bukan merupakan hal baru dan asing bagi guru.

“Di Kubu Raya, ada gerakan membacakan yang sudah dimulai sejak tahun 2019 dan tersendat karena pandemi. Gerakan membacakan ini bertujuan mendorong anak untuk berani dan percaya diri membacakan kepada orang-orang di sekitarnya,” jelasnya.

David Strawbridge, perwakilan Room to Read, yang juga turut hadir mengatakan webinar digelar tidak hanya sekedar membacakan cerita, tetapi juga bagaimana membuat anak-anak ingin semakin banyak membaca.

Baca juga: Lewat Webinar #MakinCakapDigital, Kemenkominfo Ajak Masyarakat Percepat Penyebaran Literasi Digital

“Ketika kita membacakan nyaring pada anak-anak, maka kita mendukung mereka untuk mengembangkan kemampuan mendengar, memahami serta keterampilan membaca mereka," ujar David.

"Semakin banyak membaca maka akan mengembangkan jumlah kosakata yang anak-anak serap dan semakin meningkatkan kepercayaan diri mereka,” jelasnya.

David juga menambahkan bahwa guru merupakan role model yang kuat bagi siswa. "Ketika guru menunjukkan bahwa membaca itu menyenangkan, maka siswa akan semakin tertarik untuk membaca," tutup David.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com