Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi IPB Bagikan Cara Cerdas Hindari Berita Hoaks

Kompas.com - 24/08/2021, 13:53 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberadaan internet mampu menghadirkan berbagai kemudahan bagi masyarakat.

Melalui internet, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan informasi atau manfaat positif lainnya.

Termasuk pemanfaatan untuk kepentingan sosial ekonomi di tengah masyarakat. Namun kehadiran internet juga membuka ruang lebar bagi kehadiran informasi, berita-berita bohong atau hoaks tentang suatu peristiwa yang bisaa menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Berita hoaks ini bisa dengan mudah tersebar luas ketika ada satu orang yang percaya begitu saja dan membagikan berita tersebut melalui WhatsApp atau medsos miliknya.

Baca juga: Mahasiswa UGM Olah Pelepah Pisang Jadi Hidrogel Ramah Lingkungan

Tips terhindar dari berita hoaks

Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) Adi Firmansyah menanggapi maraknya berita hoaks yang sering tersebar di masyarakat ini.

Menurut peneliti dari Pusat Kajian Resolusi Konflik (CARE) IPB University ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari paparan berita hoaks.

Menurutnya, agar dapat terhindar dari hoaks dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

1. Berhati-hati dengan judul berita provokatif.

2. Mencermati alamat situs.

Baca juga: Kiat Sukses Tembus Jurnal Terindeks Scopus dari Guru Besar Unesa

3. Memeriksa kebenaran faktanya.

"Kita juga perlu memeriksa foto di dalam berita tersebut, bagi masyarakat, jangan segan untuk melaporkan berita atau informasi yang terindikasi hoaks ke media yang disediakan oleh Kemkominfo," terang Adi seperti dikutip dari laman IPB, Selasa (24/8/2021).

Perlu miliki kompetensi literasi digital

Adi mengungkapkan, masyarakat perlu memiliki kompetensi literasi digital agar terhidar dari hoaks.

Baca juga: Dosen Psikologi UII Jelaskan Kondisi Cancel Culture dan Dampaknya

Ia menjelaskan bahwa kompetensi literasi digital yang dimaksud mencakup beberapa hal, yakni:

  • Kemampuan masyarakat untuk mengakses informasi.
  • Menyeleksi.
  • Memahami.
  • Menganalisis.
  • Memverifikasi.
  • Mengevaluasi.
  • Mendistibusikan.
  • Memproduksi.
  • Berpartisipasi.
  • Berkolaborasi.

"Ada sebagian masyarakat, ketika mendapat maupun mengakses informasi langsung mendistribusikan, tanpa melakukan seleksi, analisis, evaluasi dan sebagainya. Inilah salah satu penyebab kenapa begitu mudah berita hoaks tersebar dengan cepat," tegas Adi.

Paparan Adi terkait tips terhindar dari berita hoaks ini disampaikan dalam serial webinar literasi digital. Webinar ini terselenggara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI dan Siber Kreasi.

Baca juga: Mahasiswa, Kenali Perbedaan Fungsi Aerator Akuarium dan Tabung Oksigen

Sasaran peserta webinar kali ini adalah masyarakat Palembang, walaupun ada juga masyarakat di kota lainnya yang turut serta. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Program Nasional Literasi Digital Indonesia Makin Cakap Digital yang ditargetkan dilaksanakan di seluruh Indonesia yang mencakup 34 provinsi dan 514 kabupaten atau kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com