Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alumni IPB Bagikan Kisah Sukses Jadi Pejabat Tak Korbankan Keluarga

Kompas.com - 19/08/2021, 18:52 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah alumni IPB membagikan kisah sukses menjadi pejabat tapi tidak mengorbankan keluarga.

Mereka adalah Kusdiantoro (Plt. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian KKP), Inti Pertiwi (Direktur Perlindungan Hortikultura Kementerian Pertanian), dan Frans Tambunan (Direktur Komersial RNI).

Baca juga: Harimau Terpapar Covid-19, Ini Penjelasannya dari Pakar IPB

Kusdiantoro mengatakan, untuk meraih kesuksesan dalam berkarir diperlukan kerja yang tidak biasa. Hasilnya, di usia yang masih 43 tahun sudah menjadi Pejabat Eselon II.

Upaya-upaya untuk sukses dalam berkarir, kata dia, memang butuh effort yang luar biasa. Seringkali harus bekerja over time.

Dia memiliki prinsip selalu bekerja melebihi gaji atau bayaran yang diterima.

"Dulu waktu posisi di Humas, pekerjaan menuntut seperti itu. Orang lain jam 4 sore sudah pulang, kami masih lanjut. Paling cepat pulang jam 8 malam, sampai rumah jam 10 malam," kata alumni IPB Departemen Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan IPB, melansir laman IPB, Kamis (19/8/2021).

Dia mengatakan, seringnya bertemu dengan pimpinan yang beragam membuat dirinya semakin terampil dan terasah.

Tantangan yang dihadapi membuatnya mampu menciptakan solusi-solusi untuk menghadapi tantangan tersebut.

Di samping itu, inovasi dalam bekerja dan pelayanan yang prima juga menjadi kunci keberhasilannya.

Namun demikian, karir yang diraih Kusdiantoro bukan berarti mengorbankan kepentingan keluarga, karena keluarga harus tetap nomor satu.

Baca juga: Profesor IPB: Ini Manfaat Pisang untuk Kesehatan

"Pada saat akhir pekan, pekerjaan yang tidak terlalu membutuhkan kehadiran langsung, dapat didelegasikan. Sehingga tetap bisa memiliki waktu untuk keluarga," jelas dia.

Kusdiantoro memiliki cara yang unik untuk mengajari anak-anaknya di waktu kerja.

Setiap hari anak-anak akan menuliskan pertanyaan yang terkait pelajaran pada kertas catatan yang ditempel di pintu kamar.

Dari kertas itu, dia akan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut saat bertemu dengan anak-anaknya.

Jika tidak sempat, dia akan menuliskan jawabannya dalam kertas catatan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com