Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niken Sasanti, Kepala SMP Berprestasi Nasional yang Giat Literasi

Kompas.com - 29/07/2021, 17:08 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bagi warga SMPN 1 Yogyakarta, sosok yang satu ini pasti sudah tak asing lagi. Karena selain sebagai kepala sekolah, Dra. Y. Niken Sasanti, M.Pd., juga pegiat literasi.

Bahkan beberapa tahun yang lalu, lebih tepatnya pada 2018, Niken dinobatkan sebagai Kepala SMP Berprestasi Tingkat Nasional.

Ternyata, kunci keberhasilannya cukup simpel. Yakni bekerja dengan tulus, total, dan penuh suka cita dalam mendidik anak-anak bangsa.

Baca juga: Simulasi PTM SMPN 1 Yogya, 5 Nilai Karakter Ditekankan pada Siswa

Kepada Kompas.com, Kamis (29/7/2021), Niken mengatakan bahwa semua itu tak lepas dari kecintaannya di dunia literasi.

"Saya sejak kecil suka membaca dan menulis. Ini semua tak lepas dari figur ayah dan ibu saya yang juga seorang guru," tuturnya.

Terbiasa dunia literasi sejak kecil

Menurut dia, sejak kecil dia sudah terbiasa dengan dunia literasi di dalam keluarganya. Ayahnya sering mendongeng untuk dia dan adik-adiknya menjelang tidur.

Dari dongeng Kancil sampai dengan Roro Jonggrang, semua diceritakan oleh ayahnya. "Terkadang ayah juga mengarang dongeng sendiri karena kami sering minta ayah mendongeng lagi dan mendongeng lagi," ujarnya.

Dari dongeng ayahnya itu, imajinasi dia menjadi hidup. Niken yang lahir di Kudus Jawa Tengah tersebut sering bermain peran dengan adik-adiknya berdasarkan dongeng ayah.

Tak hanya itu saja, dunia Niken semasa kecil menjadi lebih lengkap dengan banyaknya buku dan majalah yang sering dia baca.

Ini karena ayahnya mempunyai perpustakaan kecil dan sebagian berisi buku-buku cerita. Ada pula koran, majalah anak-anak, dan majalah popular.

"Saat kecil saya 'gila' membaca sehingga bacaan yang ada di rumah tidak pernah cukup. Saya masih meminjam bacaan baik novel maupun komik di kios persewaan. Hobi membaca itu berlanjut hingga kini," terang Niken.

Bahkan sejak mendapat amanah untuk memimpin SMPN 1 Yogyakarta mulai 2016, Niken masih gemar membaca dan terus menggaungkan dunia literasi di tempat dia bekerja sampai sekarang.

Baca juga: Antisipasi Kekerasan Saat PJJ, Kepala SMPN 1 Yogya Lakukan Cara Ini

Ketika ditanya apa alasan ikut lomba kepala sekolah berprestasi, dia menjawab:

  • Dia ingin sekolahnya dikenal di tingkat nasional.
  • Dia ingin apa yang dia lakukan di sekolah menginspirasi kepala sekolah lain.
  • Dia ingin memotivasi guru, karyawan, maupun siswa bahwa ketekunan dan kerja keras akan berbuah kesuksesan.
  • Dia ingin mengapresiasi dirinya sendiri.

"Ada banyak hal sudah saya kerjakan, banyak tulisan sudah saya buat berupa artikel pendidikan, cerpen, dan puisi yang dimuat di media massa maupun saya terbitkan dalam bentuk buku. Kini saatnya saya memaparkan itu semua, syukur-syukur bisa menginspirasi banyak orang untuk giat berliterasi," ajaknya.

Selain itu, best practice yang dia lakukan sejak 2016 adalah karena keyakinan bahwa kemampuan literasi sangat penting bagi warga sekolah untuk menghadapi tantangan abad 21.

"Saya ingin warga sekolah menjadi anggota masyarakat yang literat, memiliki kompetensi tinggi, dan berkarakter. Untuk mewujudkan itu semua, saya bekerja sama secara sinergis, kolaboratif, dan integratif dengan stakeholder," terangnya.

Ternyata, hasilnya luar biasa. Budaya baca tulis terbentuk di SMPN 1 Yogyakarta. Kunjungan siswa ke perpustakaan juga meningkat.

Hingga puncaknya ialah pada bulan Agustus 2018, Niken mengikuti lomba tingkat nasional, dan akhirnya menjadi Juara 1 Kepala SMP Berprestasi Tingkat Nasional.

Ajak kepala SMP se-Yogya menulis praktik baik

Tak berhenti disitu saja, pegiat literasi ini juga mengajak para kepala sekolah SMP yang ada di Kota Yogyakarta untuk menulis praktik baik.

Dan hasilnya pada Juli 2020, sebanyak 26 Kepala SMP se-Kota Yogyakarta yang tergabung dalam musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) SMP/MTs Kota Yogyakarta menghasilkan karya buku praktik baik terkait Belajar dari Rumah (BDR).

Tentu, semua tak lepas dari peran Niken sebagai motor penggeraknya. Sehingga hasil karya dari 26 kepala sekolah itu tertuang dalam sebuah buku.

Baca juga: Simak 3 Kunci Sukses Secapa TNI AD dari Kluster Covid Jadi Nol Kasus

Sementara itu di lingkungan sekolahnya, semua siswa SMPN 1 Yogyakarta dibiasakan berliterasi. Bahkan ketika pandemi Covid, ada sesi literasi sebelum pelajaran di mulai.

Ada pula literasi keluarga. "Jadi di rumah masing-masing, siswa dan orang tuanya membaca buku secara bersama-sama. Tujuannya agar ada kebiasaan membaca pada anak dan makin mendekatkan hubungan anak dan orang tua," ungkap Niken.

Selain itu, siswa diajak menulis buku yang dibimbing oleh Guru Bahasa Indonesia. Tulisan siswa berkaitan dengan apa yang sedang dipelajari di kelas.

Misalnya materi pelajarannya membahas mengenai cerita fantasi, maka siswa membuat tulisan tentang cerita fantasi. Tulisan hasil karya siswa dikumpulkan dan diedit oleh guru kemudian dicetak menjadi buku.

Selama kurun waktu 2017 sampai sekarang telah terbit lebih dari 25 judul buku antologi karya siswa, 2 judul buku antologi karya guru, dan 5 judul buku karya Niken sendiri.

"Meskipun saat ini masih pandemi, literasi tetap berjalan. Karena semua bisa dilakukan dari rumah dan di mana saja," tutur istri dari Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum., (Guru Besar Linguistik di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

Sedangkan kesuksesannya itu juga dia persembahkan untuk anak didik dan para pendidik di Indonesia.

"Saya juga mengajak rekan sejawat, para kepala sekolah di Tanah Air, untuk terus bekerja dengan tulus, total, dan penuh suka cita dalam mendidik anak-anak bangsa. Meski dalam masa pandemi Covid-19, pendidikan dan literasi harus tetap berjalan," tandas Niken Sasanti.

Pada tahun 2021 ini Niken juga dipercaya sebagai salah satu Instruktur Komite Pembelajaran Sekolah Penggerak.

Baca juga: Mau PTM Terbatas? Simak Dulu Tips Komandan Secapa AD Ini

Sekolah penggerak adalah katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.

Pandangan salah satu guru

Salah satu guru Bahas Indonesia SMPN 1 Yogyakarta, Aluysia Sri Sunaringsih, S.Pd., menyatakan kekagumannya terhadap Niken Sasanti.

"Bu Niken selaku penggiat literasi, kepala sekolah dan guru Bahasa Indonesia memang luar biasa juga telaten. Beliau selalu mengingatkan dan memotivasi kepada para guru untuk menulis dan menularkan virus baiknya pada kami," ungkapnya.

"Sehingga kami, para guru terpacu untuk menulis meski pada awalnya belum biasa menulis seperti saya ini," imbuhnya lagi.

Selain kepada para guru, karyawan dan bahkan siswa melalui guru mapel juga menggiatkan literasi dengan menulis apa saja yang dilihat, dirasa, dan yang dialaminya.

Selain itu juga membiasakan para siswa dan guru-guru setiap pagi selama 15 menit untuk membaca buku apa saja baik fiksi maupun non-fiksi.

Adanya ruang pojok baca juga menjadi daya tarik sendiri untuk warga sekolah menjadi gemar membaca. "Saya rasa bu Niken konsisten dalam menggiatkan literasi di SMPN 1 Yogyakarta yang dikenal juga dengan 'Satria Siaga' ini. Tentunya sangat bagus dan inspiratif," ungkap Sri Sunaringsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com