Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktu Tepat Anak Siap Masuk SD? Ini Kata Dosen Psikologi UNS

Kompas.com - 09/07/2021, 16:04 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dilihat dari sudut pandang psikologi, ukuran kapan anak seharusnya masuk sekolah, dalam hal ini sekolah dasar (SD) bukan terletak pada kriteria usia.

Pernyataan itu disampaikan Dosen Psikologi UNS Afia Fitriana melansir laman UNS, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Isolasi Mandiri Covid-19 ala Pakar UGM

"Melainkan berkaitan dengan kesiapan individu menghadapi aktivitas-aktivitas pembelajaran di sekolah meliputi aspek perkembangan fisik, mental, sosial, dan emosional," ujarnya.

Dia menjelaskan beberapa aspek perkembangan umum yang perlu diperhatikan untuk menunjukkan apakah seorang anak sudah siap masuk SD atau belum.

Aspek-aspek tersebut meliputi development of learning, development of movement, development of speech, development of self, dan development of hand control.

Development of learning ialah perkembangan dalam hal pembelajaran atau belajar yang berfokus pada keterampilan belajar anak.

Salah satu keterampilan yang cukup penting adalah regulasi diri dalam belajar. Hal ini salah satunya dapat dilihat saat anak belajar di PAUD atau TK.

Dia mencontohkan, ketika di sekolah lagi asyik main perosotan, tetapi sudah waktunya masuk kelas. Kalau semangat bermainnya sedang tinggi sulit untuk diredam.

"Setelah bermain dengan aktif, ketika masuk kelas, anak harus duduk dan mengikuti kelas. Ketika bisa mengubah setting aktif, lebih ke pasif ketika di kelas, berarti siap," ucap Afia.

Kemudian, development of movement berkaitan dengan fisik. Anak sudah siap memasuki sekolah dasar jika memiliki keseimbangan pergerakan lengan, lompat, dapat mengontrol pergerakan fisik saat lari.

Sedangkan development of speech berkaitan dengan bahasa reseptif dan ekspresif yang sudah jalan. Afia mencontohkan, bahasa reseptif ini dapat berupa pemahaman anak saat diminta melakukan sesuatu.

Baca juga: Tips Dokter Spesialis UGM bila Anak Terpapar Covid-19

Sementara bahasa ekspresif ialah respons anak saat diberi perintah tersebut.

"Misal kita meminta ambil buku dan bawa ke sini, dia paham. Apa yang dilakukan dan apa yang diambil. Tapi dia tidak menjawab secara lisan berarti ada hambatan di persoalan ekspresifnya. Kadang merespons dengan suara sangat pelan atau masih malu. Ekspresif tapi sangat kecil," jelas Afia.

Sementara itu, develompment of self ini berupa kepercayaan diri anak, manajemen diri, dan sebagainya. Lalu terakhir, development of hand control, yakni hands-on activities, motorik.

Tiga kualitas utama anak siap sekolah

Berdasarkan beberapa aspek pekembangan umum tersebut, ada tiga kualitas utama yang dibutuhkan anak sehingga siap sekolah. Kualitas ini meliputi kualitas intelektual, motivasional, dan motivasional.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com