Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Susu dan Vitamin C untuk Covid-19? Ini Kata Ahli Gizi Unair

Kompas.com - 09/07/2021, 09:34 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih menjadi permasalahan yang harus dihadapi di berbagai dunia salah satunya Indonesia.

Bertambahnya kasus angka positif Covid-19 seiring dengan berjalannya informasi mengenai cara untuk sembuh dari virus Covid-19.

Baca juga: Dosen Unair: Ini Gizi Penting Saat Isolasi Mandiri di Rumah

Bahkan beberapa waktu lalu beredar video masyarakat menyerbu salah satu pusat perbelanjaan dan melakukan panic buying terhadap salah satu brand susu yang konon katanya dapat menyembuhkan Covid-19.

Menurut Ahli Gizi Unair Stefania Widya Setyaningtyas, susu merupakan salah satu bahan makanan sumber protein, kalsium, dan vitamin D.

Tetapi susu bukanlah satu-satunya sumber yang dapat memenuhi zat gizi tersebut.

"Ketika Anda tidak bisa minum susu atau tidak tersedia susu untuk memenuhi zat gizi, dapat diganti dengan sumber lain misal tahu, tempe, daging, kacang-kacangan," ucap dia melansir laman Unair, Jumat (9/7/2021).

Seperti yang diketahui susu memiliki berbagai jenis, seperti UHT, pasteurisasi, dan steril.

Ketiganya memiliki perbedaan pada proses pemanasan yang dilakukan dan masa simpannya.

Susu UHT, kata dia, dipanaskan dengan suhu sangat tinggi dan waktu yang cepat.

Sedangkan susu pasteurisasi dipanaskan dengan suhu kurang lebih 70 derajat celcius.

Sementara susu steril dipanaskan dengan suhu kurang lebih 100 derajat celcius. Biasanya masa penyimpanan susu steril lebih lama dibanding lainnya.

Lanjut Stefania menegaskan, susu tidak dapat meningkatkan imun tubuh.

Baca juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Mental Mahasiswa di Tengah Pandemi Covid-19

"Sistem imun tubuh kita sudah punya template kerja, yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan sistem imun tetapi tidak bisa ditingkatkan," jelas dia.

Porsi vitamin C

Sementara itu vitamin C memang terbukti dapat mengurangi gejala penyakit influenza.

"Vitamin C punya kapasitas sebagai antioksidan yang dapat membantu meringankan peradangan dengan membuang sisa-sisa perlawanan sel imun tubuh," ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com