Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Sukses Raih Beasiswa Luar Negeri ala Alumni Universitas Pertamina

Kompas.com - 09/07/2021, 15:29 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada ungkapan 'Tuntutlah Ilmu Hingga ke Negeri China'. Di era sekarang, semua mahasiswa bisa mengenyam pendidikan di negara mana saja yang mereka inginkan, asal memenuhi persyaratan.

Bisa diterima di universitas luar negeri tentu butuh perjuangan. Ada beberapa syarat yang wajib dilengkapi.

Masalah biaya, jangan khawatir karena saat ini banyak sekali program yang bisa memberikan beasiswa di luar negeri.

Bagi perusahaan, mengenyam pendidikan di luar negeri juga dipandang menjadi nilai tambah bagi mahasiswa yang mencari pekerjaan.

Baca juga: Unpar Buka Penerimaan Maba Pakai Nilai UTBK 2021, Simak Syaratnya

Empat alumni Universitas Pertamina membagikan tips sukses mendapatkan beasiswa di universitas luar negeri.

Mereka berhasil melanjutkan pendidikan Strata Dua (S2) ke beberapa kampus ternama di luar negeri melalui mekanisme beasiswa. Keempat mahasiswa tersebut adalah Cynthia Eka Wahyuni, Nanda Febri Istighfarin, Zayyan Rafi K, dan Kevin Foggy Delu.

Apa saja kiat-kiat yang harus disiapkan agar lolos dalam seleksi beasiswa luar negeri? Yuk, kita simak tips dari para alumni Universitas Pertamina berikut.

Baca juga: KKP Buka Formasi CPNS 2021 Lulusan SUPM/SMA/SMK, Cek Infonya di Sini

1. Tentukan tujuan dan pilih program beasiswa yang tepat

Sebelum memilih program beasiswa, pastikan kamu sudah menentukan tujuan karier masa depan. Cynthia mengatakan, dia memilih program Erasmus karena beasiswa ini memiliki mekanisme kuliah yang paling menarik.

"Saya akan bersekolah di tiga negara dan tiga universitas yang berbeda. Semester pertama, saya akan belajar di University of Tartu, Estonia. Semester kedua, di University of Glasgow, Scotland, Inggris. Dan untuk tahun terakhir, saya memilih KIMEP University di Almaty, Kazakhstan," kata Cynthia seperti dikutip dari laman Universitas Pertamina, Jumat (9/7/2021).

Dia memilih program ini karena ingin menjadi pengamat hubungan internasional dan bekerja di bidang tersebut. Sehingga KIMEP menjadi pilihan sebagai destinasi terakhir.

Baca juga: Sekolah di Jepang dan Dapat Uang Saku, Ikuti Program Beasiswa Ini

2. Ukir prestasi akademik dan non akademik

Sementara itu Nanda Febri Istighfarin mengaku, mahasiswa perlu mempersiapkan berkas-berkas yang akan menjadi penilaian sedini mungkin. Menurutnya, salah satu yang perlu dipersiapkan yakni capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Selama berkuliah, sebisa mungkin Nanda menjaga agar IPK tidak turun.

Selain itu, keaktifan dalam kegiatan kampus seperti himpunan mahasiswa, kejuaran di berbagai level. "Kegiatan ekstrakurikuler juga membantu kita mendapatkan nilai plus mengungguli para pesaing lain," ucap Nanda.

Baca juga: Lagi, Laporan Keuangan Kemendikbud Ristek Raih WTP

Nanda berkesempatan melanjutkan pendidikan ke Jeonbuk National University, Korea, melalui beasiswa Global Korean Scholarship (GKS).

3. Teliti dokumen dan ikuti perkembangan seleksi

Nanda menambahkan, selain capaian terbaik, dalam mempersiapkan dokumen ada hal penting lainnya yang perlu diingat. Peserta seleksi wajib memperhatikan tenggat waktu pengiriman dokumen, tata cara pengirimannya, sampai pada tata waktu seleksi.

"Untuk program beasiswa yang saya daftar, saya harus mengirimkan berkas secara langsung ke universitas terkait. Juga melakukan pengecekan berulang agar tidak ada berkas yang kurang," ujarnya. Setelah berkas dikirimkan, langkah selanjutnya bagi peserta seleksi adalah mengikuti informasi perkembangan seleksi.

Baca juga: Tertarik Masuk Sastra Indonesia? Ini Peluang Kerja yang Bisa Ditekuni

4. Ikuti kursus bahasa asing

Hampir seluruh program beasiswa mancanegara mensyaratkan sertifikat kemampuan bahasa asing. Baik Bahasa Inggris, maupun bahasa ibu dari universitas terkait.

Cynthia menambahkan, sebelum mengenyam pendidikan di luar negeri, dia rajin mengikuti kursus International English Language Testing System (IETLS) untuk mengejar nilai minimum dalam syarat beasiswa.

Sementara Nanda, menengarai sertifikat Bahasa Koreanya menjadi salah satu nilai plus dia berhasil memperoleh beasiswa.

Baca juga: Mahasiswa UMM Ciptakan Tempat Cuci Tangan Canggih Kaya Fitur

5. Konsultasi dengan dosen atau orang yang dipercaya

Salah satu poin penilaian penting dalam seleksi beasiswa adalah motivation letter. Kevin saat ini diterima di Universitas Southern Taiwan University of Science and Technology. Agar bisa menyusun sebaik mungkin, perlu saran dan masukan dari orang lain.

"Misalnya, orang yang sudah pernah lolos dalam seleksi beasiswa, dosen pembimbing akademik yang memahami kemampuan akademik dan kecenderungan minat kita. Sehingga meminimalisir kesalahan," papar Kevin.

Beda lagi cerita Zayyan, alumni program studi Teknik Elektro yang diterima pada program beasiswa supervisor di Universiti Teknologi Petronas, Malaysia. Kritik dan koreksi orang lain terhadap motivation letter sangat penting.

"Kita tidak boleh menutup diri pada saran dan masukan. Dan jangan pernah takut untuk salah dan memperbaiki," terang dia.

Baca juga: UII Yogya: Kenali Teknik Proning Untuk Tingkatkan Saturasi Oksigen

Itulah tips mendapatkan beasiswa perguruan tinggi luar negeri ala alumni Universitas Pertamina. Jika kamu punya keinginan besar melanjutkan pendidikan di luar negeri, persiapkan dirimu mulai dari sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com