Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Langkah Menyiapkan Anak PAUD Masuk Sekolah Dasar

Kompas.com - 24/06/2021, 16:22 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Dalam hitungan minggu, Tahun Ajaran Baru 2021-2022 akan segera dimulai, tepatnya pada 12 Juli 2021. Liburan menuju tahun ajaran baru bisa digunakan oleh orangtua untuk mempersiapkan anak bersekolah ke jenjang berikutnya.

Merangkum laman Ruang Guru PAUD Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), setidaknya diperlukan adanya tiga kesiapan saat anak akan masuk SD, yakni, anak yang siap, orang tua yang siap, dan sekolah yang siap.

Anak yang siap bersekolah adalah yang mampu menyesuaikan diri atau menjalankan transisi dengan lancar terhadap proses belajar yang lebih terstruktur ketika memasuki sekolah dasar.

Orang tua juga harus siap mendampingi, mempelajari, dan mendukung tahapan perkembangan sang anak karena orang tua lebih banyak berada di sisi anak.

Baca juga: Raih Nilai Sempurna di UTBK 2021, Ini Cerita Hanan dan Irfan

Lalu, kesiapan anak juga bergantung pada pembelajaran dan perkembangan anak dengan dukungan dari para pendidik, sehingga anak secara bertahap dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar yang baru.

Berikut langkah yang dapat diberikan orangtua untuk menyiapkan anak PAUD masuk ke jenjang SD:

1. Beri stimulasi tepat

Agar anak siap bersekolah, maka stimulasi sangat dibutuhkan untuk mengembangkan aspek fisik dan senso-motorik, kognitif, sosial-emosional, dan sikap belajar.

Keseharian anak yang waktunya banyak dihabiskan bersama keluarga, dapat diisi dengan berbagai aktivitas yang bermakna yang dapat memfasilitasi anak untuk siap bersekolah.

Seperti mendorong anak untuk memiliki rasa ingin tahu, mengajak anak bermain untuk menghasilkan suatu karya, mengajak anak menyanyikan lagu-lagu yang berirama, dan kegiatan lain yang dilakukan saat anak masuk sekolah dasar.

Baca juga: SMA Negeri Ini Terbaik Se-Indonesia Berdasarkan Nilai UTBK 2020

Karena itu, orangtua juga harus siap mendampingi, mempelajari, dan mendukung tahapan perkembangan sang anak sesuai dengan usianya karena orang tua lebih banyak berada di sisi anak.

2. Gali kemandirian anak

Anak membutuhkan banyak kesempatan untuk mempraktikkan berbagai keterampilan dan membutuhkan dukungan dari lingkungan.

Stimulasi ini dapat dilakukan orangtua dengan cara menghadirkan kegiatan sehari-hari yang dapat melatih kemandirian anak, misalnya dengan meminta anak melakukan kegiatan bantu diri sederhana yang semakin lama semakin kompleks.

Semisal, anak diminta untuk makan sendiri dan bertanggung jawab merapikan alat makan. Ajak anak untuk mengatur meja belajar dan meletakkan buku dan alat tulis dengan teratur, sehingga saat anak membutuhkan perlengkapan sekolah, ia tahu di mana harus mencari dan merapikannya kembali.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka Juli: Maksimal 2 Jam Sehari, Jumlah Murid 25 Persen

3. Ciptakan interaksi positif

Keluarga diharapkan dapat mengembangkan interaksi yang positif dengan anak. Interaksi tersebut merupakan bentuk dukungan untuk menyiapkan mental anak memasuki sekolah.

Orangtua dapat memberikan perhatian penuh ketika anak sedang berbicara, itu akan membuat anak merasa nyaman dan merasa dihargai. Sehingga saat anak menghadapi kesulitan, maka ia tak segan untuk mengutarakannya. Orangtua pun lebih mudah membantu.

Orangtua juga dapat memberikan pujian serta motivasi dengan kalimat positif dalam porsi yang tepat, sehingga anak akan terus bersemangat untuk mengembangkan potensinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com