Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuntaskan Kurikulum Bukan Menjadi Prioritas PTM Terbatas

Kompas.com - 20/06/2021, 12:10 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19 berlangsung, pembelajaran dilakukan secara daring. Namun pada tahun ajaran baru mendatang, diharapkan semua satuan pendidikan bisa melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Sesditjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nunuk Suryani mengatakan, tidak ada tekanan bagi guru dalam menuntaskan kurikulum karena PTM terbatas ini.

"Prioritas dari satuan pendidikan bukan untuk menuntaskan kurikulum, tetapi memastikan bahwa setiap peserta didik mengalami proses pembelajaran," ujar Nunuk Suryani seperti dikutip dari laman Ruang Guru PAUD Kemendikbud Ristek, Sabtu (19/6/2021).

Baca juga: Jelang PTM Terbatas, Guru Perlu Perhatikan Penyusunan Jadwal Kelas

PTM terbatas tidak mengejar ketuntasan peserta didik

Nunuk menerangkan, guru, pengawas sekolah, dan kepala sekolah perlu mengkontekstualisasikan panduan sesuai kondisi dan kebutuhan di daerah masing-masing.

"Karena fokus dari kurikulum pada masa pandemi adalah mempelajari hal-hal yang esensial serta tidak mengejar ketuntasan peserta didik," ujar Nunuk.

Selama PTM terbatas dilaksanakan, mengacu pada kebutuhan peserta didik dan menjadikan protokol kesehatan sebagai syarat utama.

Satuan pendidikan dapat memilih menggunakan kurikulum yang tersedia, yaitu kurikulum 2013, atau kurikulum mandiri yang dikembangkan sekolah, atau kurikulum kondisi khusus yang dikembangkan Kemendikbud Ristek.

Baca juga: Peserta CBT UM UGM Wajib Membawa Hasil Tes Covid-19

Untuk itu, Sesditjen GTK meminta agar warga sekolah benar-benar memahami Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dasmen) di Masa Pandemi Covid-19 yang diterbitkan oleh Kemendikbud Ristek bersama Kementerian Agama.

"Jadi, jelas bahwa ukuran keberhasilannya adalah tingkat kepatuhan protokol kesehatan di kelas, tingkat pelibatan orangtua pada pembelajaran, dan juga pelibatan peserta didik dalam pembelajaran," terangnya.

Panduan PTM terbatas memuat contoh praktik baik

Nunuk menambahkan, panduan PTM terbatas ini juga memuat contoh-contoh praktik baik bagaimana membuat rancangan pembelajaran dalam PTM terbatas.

"Saya sangat berharap guru-guru membacanya secara mendalam. Selain itu, kami juga menyediakan seri webinar selama satu bulan penuh dalam rangka persiapan PTM terbatas dari berbagai perspektif pembahasan," katanya.

Baca juga: Unej dan 23 PTS Buka Penerimaan Maba Lewat Jalur SBMPTBR 2021

Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama, Ahmad Hidayatullah mengatakan, dalam interaksi proses pembelajaran, pertemuan guru dengan siswa merupakan suatu hal yang sangat penting atau esensial.

"Selain karena sudah lama, di dalam kesempurnaan interaksi pembelajaran yang dilakukan selama pandemi, kita tidak bisa meninggalkan pertemuan langsung antara guru dengan siswa," ungkap Ahmad Hidayatullah.

Ahmad memandang, pandemi mendorong para guru semakin mengembangkan kompetensinya.

Termasuk dalam menciptakan blended learning yang sesuai.
Kemenag terus mendorong agar para guru untuk tidak takut melakukan kesalahan, asalkan terus berusaha untuk menjadi lebih baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com