Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMAN 1 Pakem DIY Bertekad Terapkan SKS, Yuk Intip Berbagai Inovasinya

Kompas.com - 17/06/2021, 19:24 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu sekolah pinggiran di Kabupaten Sleman DIY, SMAN 1 Pakem bertekad ingin menerapkan program Sistem Kredit Semester (SKS) pada pembelajarannya.

Bahkan meski dalam masa pandemi Covid-19, SMA tersebut tetap menyiapkan segala sarana prasana untuk menunjang pendidikan dengan sistem SKS.

Kepala SMAN 1 Pakem, Kristya Mintarja, S.Pd., M.Ed., St., mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan perangkat ke sistem SKS.

Baca juga: SMA di Lereng Gunung Merapi Ini Antar 61 Siswanya Lulus SBMPTN 2021

"Sebenarnya, kami sudah mencoba pembelajaran pada siswa dengan modul. Ternyata, banyak diantara siswa yang mampu menyelesaikan modul itu dengan cepat," terang Kristya kepada Kompas.com, Kamis (17/6/2021).

Untuk menyiapkan hal itu, semua guru sudah dibekali dengan modul pada metode pembelajarannya. Bahkan sekolah yang berada di lereng Gunung Merapi ini juga mendatangkan tentor dari luar.

Tentu agar siswanya yang memang disiapkan untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi itu bisa benar-benar paham dengan materi pembelajarannya.

"Jika sistem SKS ini benar-benar diberlakukan di SMAN 1 Pakem, maka bisa memfasilitasi siswa yang ingin cepat lulus sekolah," urainya.

Siswa bisa cepat lulus

Perlu diketahui, dengan dihapusnya ujian nasional maka siswa juga dapat segera menyelesaikan sekolahnya di SMA. Bahkan hanya dua tahun juga bisa.

Lebih lanjut, Kristya menjelaskan bahwa dengan modul maka siswa bisa belajar sendiri. Jika nanti ada materi yang belum dipahami, maka siswa bisa bertanya ke guru.

Jadi, guru di kelas hanya sebagai fasilitator saja. Karena, misalnya saja siswa sudah merasa mampu menyelesaikan modul 1, maka dapat mengajukan tes modul 1 pada sekolah.

Barulah nanti bisa lanjut ke modul 2 dan seterusnya. Dengan begitu, siswa yang punya kecerdasan lebih bisa cepat selesai sekolahnya.

"Bagi siswa yang tidak bisa cepat memahami modul, maka akan kami dampingi. Tetapi yang cepat juga tetap kami fasilitasi," terang Kristya.

Pada penyelenggaraan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021, sekolah tersebut mampu mengantarkan sebanyak 61 siswa lulus SBMPTN 2021.

Hasil ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya lulus sebanyak 48 siswa saja.

Baca juga: PPDB 2021, SMAN 1 Pakem DIY Fasilitasi Orangtua Terkendala Pendaftaran

Ternyata, keberhasilannya itu juga tak lepas dari kerja kerasnya dalam memaksimalkan program pembelajaran bagi siswa kelas 12, meski dalam masa pandemi Covid-19.

Kunci keberhasilan kepala sekolah

Ada beberapa kunci keberhasilan yang ingin diungkapkan Kristya, yakni:

1. Menerapkan blended learning

Karena pandemi ini, selain siswanya ikut pembelajaran jarak jauh, sekolah juga membuka layanan konsultasi belajar tatap muka terbatas.

2. Pendalaman materi

Bagi siswa kelas 12 ada pendalaman materi secara khusus mengenai soal-soal atau materi yang berhubungan dengan UTBK-SBMPTN.

3. Motivasi lanjut kuliah

Saat siswa baru masuk kelas 10 ditanya oleh pihak sekolah bahwa nanti ke depan akan kuliah di mana dan ambil jurusan apa?

"Ini saya sampaikan di awal masuk SMAN 1 Pakem motivasi siswa mau kuliah di mana dan ambil jurusan apa. Jika sudah sesuai keinginan, maka siswa diminta mencari foto jurusan dan kampus itu kemudian di tempel di kamar. Ini jadi target siswa ketika lulus dari SMA 1 Pakem," terang Kristya.

Sementara itu, siswa yang lulus SBMPTN 2021 di Kedokteran UGM, Nayla Tiara Ekasita mengaku senang dengan pencapaiannya itu.

Karena, ini sama dengan cita-cita dia sejak masuk di SMA tersebut. Bahkan dia bercita-cita menjadi seorang dokter sejak kecil.

"Intinya, niat kita dari awal sudah ditentukan mau kuliah apa, dan tujuannya apa. Ternyata, ini tidak meleset dari cita-cita saya sejak kecil ingin jadi dokter," ungkapnya.

Sedangkan temannya, Zahra Salsabila yang juga lulus SBMPTN 2021 tetapi di Teknik Industri UGM juga menyampaikan rasa syukur.

Zahra sendiri memiliki pemikiran bahwa jika ingin berusaha untuk mencapai tujuan maka tidak perlu terlalu dipikirkan jauh.

Baca juga: Hadapi Pandemi, Begini Cara Disdik Jaga Mutu Pendidikan di Kota Yogya

"Jalani dulu dengan maksimal dan hadapi dulu. Hasil bagus atau jelek itu yang penting kita merasakan perjalanannya. Juga yang penting ialah dari awal tidak usah merasa takut," tegas Zahra.

Sejalan program komite sekolah

Sedangkan Agung Andi, Ketua Komite SMAN 1 Pakem juga memiliki program ke depan yakni ingin menerapkan e-modul pada pembelajaran siswa.

Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini sangat cocok diterapkan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Bahkan, Agung juga memberikan saran kepada pihak sekolah bahwa nanti setiap e-modul itu bisa dikompetisikan antar kelas.

"Ke depan, kami juga ingin ada penguatan di sarana prasarana dan IT-nya. Karena prediksi saya ini pandemi masih lama. Jadi, kita harus melakukan inovasi," ungkapnya.

Tak hanya itu saja, Agung juga berharap ada perhatian dari pemerintah terkait perlunya relokasi SMAN 1 Pakem ke lahan yang lebih representatif lagi.

Rencana SKS didukung pemerintah

Terpisah, Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kabupaten Sleman, Drs. Priya Santosa, MM., menyatakan bahwa keberhasilan SMAN 1 Pakem berkat kerja keras dari Kepala Sekolah SMAN 1 Pakem.

"Kami merasa bahwa ada banyak inovasi yang dilakukan kepala sekolah. Karenanya kami mengapresiasi ada banyak siswa yang lulus SBMPTN 2021," katanya.

Pemerintah, melalui Balai Dikmen Sleman terus mendukung pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut. Salah satunya dengan membuka layanan konsultasi belajar tatap muka terbatas di sekolah.

Disinggung terkait rencana menerapkan program SKS, Priya Santoso ternyata telah mendukung sejak lama. Hal itu dapat dilihat dengan rencana studi banding ke sekolah yang sudah menerapkan SKS di daerah Boyolali.

Baca juga: Selama Pandemi, Kadisdik Yogya Akui Kualitas Pendidikan Siswanya Menurun

Hanya saja, pandemi ini mengharuskan niatan itu pupus. Meski demikian, pihaknya akan mendukung rencana dari SMAN 1 Pakem tersebut agar ke depan mampu menerapkan SKS di sistem pendidikannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com