Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar UNS: Pegawai KPK Penting Miliki Integritas

Kompas.com - 11/05/2021, 16:29 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Bidang Sosiologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Ravik Karsidi menegaskan, integritas sangat penting bagi pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Alasannya, pembentukan nilai-nilai integritas merupakan salah satu usaha KPK dalam kegiatan pendidikan antikorupsi.

Baca juga: Unesa Buka 10 Jalur Mandiri

Selain itu, mengaktualisasikan integritas dapat berperan bagi pembenahan karakter dan moral bangsa secara sistematis.

"Dari seluruh integritas, paling utama adalah kejujuran. Ini bagian dari nilai paling penting, kita tahu korupsi itu menurut Cressey terjadi karena tiga faktor, ada kesempatan, motivasi untuk berkorupsi, dan rasionalisasi," kata dia melansir laman UNS, Selasa (11/5/2021).

Dia menyebut ada tiga nilai integritas dalam Gerakan Revolusi Mental yang dapat dipegang pegawai KPK.

Pertama adalah nilai inti yang terdiri dari kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab.

Kedua, etos kerja yang terdiri dari kemandirian, kerja keras, dan kesederhanaan.

Ketiga adalah nilai sikap yang bermuara pada keberanian, kepedulian, dan keadilan.

“Sayangnya, saya ingin katakan bahwa tampilan teman-teman KPK yang berani lalu peduli kemudian bertindak adil ini, malah dicurigai. Seperti ini yang mungkin kemudian harus berpikir balik, ada apa yang terjadi?" tegas dia.

Dia menjelaskan, jika melihat Pasal 1 ayat (6) UU Nomor 19 Tahun 2019 terkait Pegawai KPK adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan aparatur sipil negara, maka pimpinan KPK harus benar-benar menjalankan amanat UU itu.

Baca juga: Kiat Sukses 4 Guru Besar IPB

Namun, dia mempertanyakan, apakah peralihan status pegawai KPK menjadi ASN melalui Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) baru-baru ini digelar dilakukan secara bijaksana atau tidak.

"Kenapa tes itu harus dilakukan dengan sangat ketat yang menurut saya tidak seperti ASN lain, itu pertanyaannya. Yang lain tidak sampai menimbulkan hal-hal yang tafsir," cetus Ravik.

Pentingnya pendidikan antikorupsi

Ravik menyampaikan, pendidikan antikorupsi tidak saja penting bagi pegawai KPK, tapi juga bagi orang-orang di luar KPK.

"Pendidikan antikorupsi itu harusnya diberikan dari paling bawah, yaitu TK sampai perguruan tinggi dan juga tri pusat pendidikan, yaitu di keluarga sudah diberikan ini juga. Kemudian, di lembaga sekolah dan juga pendidikan luar sekolah seperti itu," ungkapnya.

Dia mengungkapkan, ada sikap-sikap karakter khusus yang menjadi cikal bakal tindak korupsi, seperti menganggap rendah kualitas dan menyukai budaya instan.

Baca juga: ITS Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Lewat Jalur SKMP

"Lalu tidak percaya diri, tidak disiplin dan sering mengabaikan tanggung jawab perlu dihilangkan," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com