KOMPAS.com - Sebelumnya, petani masih didominasi kalangan orang yang sudah tua. Tetapi, kini mulai bergerak dengan adanya petani milenial.
Seperti halnya di IPB University, ada 31 persen mahasiswa baru (maba) IPB yang tertarik menjadi enterpreneur. Oleh karena itu pihak kampus akan memfasilitasi semua mahasiswanya terutama yang tertarik bisnis di bidang pertanian.
Hal ini diungkapkan Rektor IPB University, Prof Arif Satria seperti dilansir dari laman IPB University, Sabtu (8/5/2021).
Baca juga: Bantu Petani Garam, Mahasiswa ITS Gagas Inovasi SHASA
Saat kembali mengunjungi kebun Percobaan Sukamantri, Prof. Arif Satria mengatakan, lahan di Sukamantri telah sepenuhnya dimanfaatkan.
Lahan seluas 40 hektar tersebut dimanfaatkan untuk penelitian, magang, produksi dan bisnis.
"Bisnis ini dalam arti, kita menyediakan lahan untuk calon petani milenial. Upaya ini dilakukan agar mahasiswa IPB University dapat menjadi petani milenial," ujar Prof Arif.
Menurut Rektor IPB, mahasiswa yang tertarik berbisnis di bidang pertanian, akan disediakan lahannya, sehingga para mahasiswa dapat belajar bertani di lahan tersebut dari hulu sampai hilir.
Maka diharapkan dengan adanya fasilitas tersebut, para mahasiswa dapat menjadi petani milenial yang tangguh setelah lulus.
Dekan Fakultas Pertanian IPB University, Dr. Sugiyanta menjelaskan Kebun Percobaan IPB Sukamantri dijadikan sebagai kebun buah-buahan dan agrowisata.
Adapun komoditas utama yang ditanam meliputi durian, alpukat, lengkeng, dan pisang. Di samping itu, di sekeliling kebun turut dikembangkan usaha nursery tanaman hias.
Baca juga: Mahasiswa ITS Bagikan Tips Memulai Bisnis
"Kebun IPB Sukamantri ini kami jadikan sebagai teaching industry. Jadi suatu industri yang mendukung atau menjadi wahana untuk pendidikan," terangnya.
Dengan begitu, Kebun IPB Sukamantri dapat digunakan sebagai:
1. tempat magang
2. penelitian
3. start up
Mahasiswa maupun masyarakat dapat belajar, sehingga ketika sudah siap, dapat berbisnis secara profesional.
Tak hanya bagi mahasiswa saja, tetapi di sekeliling kebun turut dikembangkan tanaman hias. Untuk pengembangan tanaman hias ini melibatkan masyarakat setempat.
"Ada 150 pengusaha tanaman hias yang dibina oleh IPB University. Ke depan akan dikembangkan pemuliaan dan perbanyakan tanaman hias," jelasnya.
Baca juga: Mahasiswa, Ini 5 Tips Perkuat Personal Branding Mencari Kerja
Adapun maksud dari pengembangan tersebut untuk menghasilkan berbagai macam tanaman hias. Dengan demikian, petani dapat terfasilitasi dan memiliki strain baru yang populer dan memiliki harga yang mahal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.