Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini Kiat Mahasiswi Indonesia Puasa di Sudan Suhunya Capai 47 Derajat

Kompas.com - 04/05/2021, 10:05 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Di Indonesia, suhu terpanas pernah mencapai 40 derajat celcius. Namun jika dirata-rata suhu paling tinggi, berdasarkan data dari BMKG ialah 37 derajat celsius.

Lantas, bagaimana ceritanya jika suhu udara mencapai 47 derajat celsius. Ternyata, hal ini sudah menjadi hal yang wajar bagi masyarakat yang tinggal di benua Afrika.

Bahkan seperti berita-berita di media sosial yang menampakkan ada seseorang memasak telor di teflon saat siang hari bisa matang, ternyata itu memang benar-benar terjadi.

Baca juga: Ramadhan di Serbia, Mahasiswi Ini Dihujani Kejutan Manis

Hal inilah yang diungkapkan Mala Himmah Ulya, mahasiswi asal Indonesia yang sedang kuliah S1 di Sudan, salah satu negara bagian di Afrika.

Ramadhan 2021 di Sudan musim panas

Mala menceritakan bahwa di Sudan memang benar-benar panas. Terlebih pada saat musim panas seperti saat ini di bulan Ramadhan 2021.

"Sudan itu secara geografis berada di tengah-tengah benua Afrika. Jadi kalau musim panas bisa mencapai 47 derajat celsius," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/5/2021).

"Di sini kalau musim panas, anak-anak iseng nyoba pakai teflon tanpa kompor untuk memanggang telor," tutur Mala yang kini kuliah di Jurusan Islamic Studies Universitas International University of Africa.

Tapi untungnya, Mala kuliah di Sudan ini sudah memasuki tahun ketiga. Jadi, dia sudah bisa beradaptasi dengan cuaca di Sudan.

Termasuk saat berpuasa yang memang warga Sudan banyak yang memeluk agama Islam. Secara budaya dan bahasa lebih ke budaya Arab.

Kiat berpuasa di Sudan

Lantas bagaimana cara dia agar bisa berpuasa dengan cuaca panas tersebut? Mala membeberkan kiat agar bisa tahan dengan cuaca itu maka saat sahur, selain makan dia juga meminum air putih hangat.

"Kata orang sini, minum air hangat itu ada manfaatnya. Yakni ada kadar minyak yang larut di tubuh dan bisa tidak gampang haus," ucapnya.

Baca juga: Ramadhan di Swiss, Mahasiswa S3 Ini Puasa Tapi Nggak Terasa Lapar

Disamping itu, untuk menjaga tubuh tetap fit, dia juga meminum susu kurma. Adapun manfaatnya ialah bisa meningkatkan imunitas tubuh.

Jadi, meski berpuasa di tengah cuaca panas, dia masih bisa menjalankan ibadah Puasa Ramadhan di luar negeri dengan baik dan lancar.

Untungnya, saat bulan Ramadhan 2021 ini Mala sedang libur atau perpindahan semester. Barulah dia masuk kuliah saat bulan syawal pertengahan nanti.

Gelar Festival Kuliner

Mala yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Putri Indonesia (PPPI) Sudan ini menyatakan bahwa pihaknya baru saja selesai menyelenggarakan festival kuliner.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com