Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor ITS Ungkap Indonesia Kekurangan Insinyur 5 Tahun Mendatang

Kompas.com - 28/04/2021, 11:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebutuhan Indonesia akan tenaga insinyur semakin tinggi dari tahun ke tahun. Apalagi, di tengah meningkatnya pembangunan di era globalisasi. Profesi insinyur misalnya tetap menjadi tulang punggung pembangunan infrastruktur negeri.

Namun sayangnya, dalam kurun waktu lima tahun ke depan diprediksi Indonesia akan mengalami kekurangan sekitar 200 ribu tenaga insinyur.

Hal itu, diungkapkan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Mochamad Ashari saat melantik 264 insinyur baru dari Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI), Senin (26/4/2021).

Ashari mengungkapkan rasa bangganya kepada 264 mahasiswa PSPPI ITS yang telah berhasil menempuh pendidikan selama enam bulan, hingga saat ini berhasil mendapatkan gelar insinyur.

Baca juga: ITS Peringkat 1 Indonesia dan 64 Dunia pada THE Impact Rankings 2021

“Selamat untuk semuanya sudah mempunyai badge resmi, sehingga bisa berprofesi dan diakui keinsinyurannya secara Undang-undang di Indonesia,” kata Ashari dilansir dari laman its.ac.id

Ia mengatakan, para lulusan insinyur PSPPI ini diharapkan dapat mengisi kebutuhan keprofesian.

Karena, dalam lima tahun ke depan yang diprediksi akan mengalami kekurangan sekitar 200 ribu tenaga insinyur.

Pemenuhan kebutuhan insinyur ini dipandang memiliki tugas yang dapat memberikan nilai tambah dalam pelaksanaan pembangunan di era globalisasi, seperti diperlukannya standar insinyur dalam pembuatan teknologi cerdas.

Ashari juga mengatakan, setelah ini para lulusan dapat menjadi anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Dengan begitu, semua bisa bergerak dalam satu naungan asosiasi untuk bersama membangun negeri.

Baca juga: 10 Universitas Islam Terbaik Dunia 2021 UniRank, Indonesia Mendominasi

“Kami juga memohon kepada lulusan agar selalu mengingat almamater ITS agar selalu menjaga dan mengharumkan nama baik ITS,” pesannya.

Sementara, Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Jawa Timur, Mohammad Bisri menjelaskan, jika selama lima tahun terakhir Indonesia telah melakukan lompatan infrastruktur, sehingga peringkat daya saing pembangunan di Indonesia meningkat.

“Suatu hal yang membanggakan karena insinyur berhasil menjadi peran utama dalam lompatan pembangunan tersebut,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada ITS yang telah menyumbangkan lulusan insinyur ke PII.

Berdasarkan data pusat PII wilayah Jawa Timur, insinyur yang telah bergabung berjumlah 3.000 orang dengan rata-rata 1.000 lulusan per tahunnya dari lima perguruan tinggi, dengan ITS sebagai penyumbang teraktif.

“Saya pribadi berterima kasih kepada ITS atas dedikasinya dan saya berharap kita semua bisa sama-sama mengabdikan diri untuk membangun bangsa,” ungkapnya.

Di balik banyaknya lulusan yang sudah bergabung, Bisri mengungkapkan persebaran lulusan insinyur ini kurang merata.

Terdata daerah Pulau Madura masih sedikit sekali penyumbang lulusan insinyur, sehingga hal ini sangat jauh dalam pemenuhan target lulusan di wilayah Jawa Timur.

“Mengingat hal tersebut, saya berharap ITS sebagai kampus teknologi dapat terus menjaring dan meluluskan lebih banyak insinyur agar kita semua bisa terus menjadi aktor utama dalam lompatan pembangunan, khususnya teknologi di Indonesia,” pungkas Bisri.

Baca juga: ITS Miliki Guru Besar Termuda Berusia 39 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com