Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Olahraga Saat Puasa untuk Tingkatkan Imun ala Pakar Unair

Kompas.com - 19/04/2021, 16:00 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Meski tak ada asupan makanan dan minuman selama berpuasa, baiknya tidak menjadi alasan untuk absen berolahraga. Justru, olahraga yang dilakukan dengan tepat selama berpuasa bisa meningkatkan imunitas.

Hal tersebut disampaikan Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) Bambang Purwanto. Ia mengatakan, berolahraga selama puasa Ramadan dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Bambang mengungkapkan, banyak manfaat yang akan didapat ketika berolahraga, antara lain mengembalikan keseimbangan metabolisme hingga merawat kesehatan reproduksi.

Jika dilakukan dengan tepat, lanjut dia, olahraga juga dapat menguatkan jantung, terutama mengembalikan stabilitas tekanan darah.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Minuman Penurun Gula Darah Berbasis Rempah

“Kuncinya ada di pengaturan keseimbangan energi dan aktivitas. Menjalankan puasa dan salat tarawih sebagai aktivitas fisik saja kalau rutin dilakukan 30 hari, imunitas pasti naik,” ungkapnya seperti dirangkum dari laman Unair News, Senin (19/4/2021).

Untuk mendapatkan manfaat baik olahraga selama puasa, Bambang menyarankan untuk melakukan persiapan yang baik sebelum melakukan aktivitas fisik selama puasa.

Asupan nutrisi

Sebelum mulai berolahraga, Bambang menegaskan agar memerhatikan keseimbangan antara jumlah asupan nutrisi dengan aktivitas fisik yang akan dijalani. Sebab, tubuh harus tetap memiliki keseimbangan antara apa yang didapat dan dikeluarkan.

“Kalau memang besok misalnya ingin berolahraga, ya malam ini mulai dari buka sampai sahur kalau bisa asupan makan ditambah,” saran Bambang.

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

Pada dasarnya tubuh tidak dapat dipaksa melakukan aktivitas olahraga melebihi energi yang tersedia. Jika dipaksa, terangnya, imunitas tubuh terhadap virus, bakteri, jamur, dan patogen penyebab penyakit lainnya justru cenderung menurun.

“Kalau imunitas turun, maka risiko infeksi meningkat. Ini tidak hanya pada Covid-19, tetapi juga penyakit-penyakit lain yang sekarang naik lagi, seperti demam berdarah dan tipes,” katanya.

Pemilihan jenis olahraga

Berdasarkan hasil riset, jumlah kalori yang dikonsumsi tubuh selama puasa relatif menurun, membuat ketersediaan energi tubuh lebih rendah.

Selain itu, pola konsumsi makanan selama puasa juga berubah. Meski perubahan tersebut sebenarnya tidak terlalu berpengaruh, aktivitas fisik perlu disesuaikan dengan ketersediaan energi.

Bambang menyarankan, sebaiknya dioptimalkan pada aktivitas-aktivitas yang penting, seperti bekerja atau belajar.

Baca juga: Universitas Pertahanan RI Buka Beasiswa S2-S3, Bebas Biaya Kuliah

“Untuk olahraga harus rasional. Misalnya lupa tidak sahur, maka sebaiknya tidak melakukan aktivitas olahraga yang terlampau berat,” terangnya.

Bambang menyarankan untuk memilih aktivitas fisik yang sedang. Artinya mengurangi intensitas olahraga yang biasa dilakukan di luar puasa.

“Ketika ingin berolahraga, lihat dulu kondisinya, mampu atau tidak. Kalau terbiasa main futsal 1 jam, selama puasa bisa dikurangi jadi 30 menit,” imbuhnya.

Perlu diketahui, lanjut Bambang, tidak semua aktivitas fisik dapat dikatakan sebagai olahraga. Ia menjelaskan, olahraga adalah kegiatan terstruktur yang memiliki ukuran, tujuan, dan standar yang jelas.

“Jadi kalau hanya cuci baju atau menyapu itu tidak bisa disebut olahraga. Karena orientasinya kan bukan pada tubuh,” tandas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com