Dari semua program unggulan itu, kata dia, metode cepat baca kitab kuning yang menjadi khas pondok pesantren ini.
"Karena dari santri Tsanawiyah dan Aliyah juga sudah diberikan metode cepat membaca kitab kuning," tuturnya.
Baca juga: Rektor UIN Jakarta Prihatin Perempuan Terlibat Aksi Terorisme
Bagi yang sudah duduk di bangku kelas 12 Madrasah Aliyah, maka santri juga akan diberikan tiga kurikulum, sebagai bekal saat lulus nanti, antara lain:
1. Peningkatan kapasitas keilmuan pesantren.
2. Peningkatan kapasitas keterampilan hidup atau life skill.
3. Peningkatan bidang keorganisasian.
"Dari peningkatan itu, mereka juga sekalian latihan pidato, public speaking, dan termasuk latihan untuk mengurus anak-anak santri," jelas dia.
Selama kegiatan bulan puasa Ramadhan, lanjut dia, hanya santri kelas 12 Madrasah Aliyah saja yang mondok di pesantren.
Sedangkan santri Madrasah Tsanawiyah dan kelas 10-11 Madrasah Aliyah dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Mereka disuruh pulang sehari sebelum puasa. Karena sudah lama mereka tidak pulang, jadi momentum puasa dan lebaran, mereka pulang bertemu orangtua. Tapi tetap santri dikasih tugas dan melaksanakan PJJ di rumah masing-masing," tegas dia.
Baca juga: Kemenag Hanya Dapat Kuota 36.798 Formasi PPPK
Selama Bulan Ramadhan, kelas 12 Madrasah Aliyah pesantren ini mengadakan kegiatan hataman dan tadarusan Al-Quran secara bersama maupun individu.
Tak lupa, para santri juga melakukan sahur dan buka puasa bersama.
"Ada sebanyak 90 santri Aliyah bersama 100-150 guru yang menjalankan kegiatan Bulan Ramadhan di pesantren. Pasti ada hal yang menarik dilakukan santri saat Ramadhan," ucapnya.
Selama pandemi Covid-19, baik hari biasa maupun kegiatan di Ramadhan, para santri tetap mematuhi protokol kesehatan.
Khususnya, santri yang memang baru keluar dari pondok.
Baca juga: Usia 15 Tahun, Zahra Jadi Mahasiswa Termuda di Untirta
"Kalau tidak keluar pondok, mereka tidak masalah. Tapi ke mushola saja mereka benar-benar harus cuci tangan. Dan tetap mematuhi protokol kesehatan, agar lebih aman dan nyaman," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.