Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raih IPK 4,00, Bramantya Airlangga Raih Gelar Doktor di ITS

Kompas.com - 13/04/2021, 14:54 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Berhasil merampungkan studi doktor lewat program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU), Bramantyo Airlangga menjadi satu dari empat lulusan doktor terbaik di Wisuda ke-123 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Dengan torehan IPK 4,00 dalam masa studi lima semester, mahasiswa Teknik Kimia ini dianugerahi sebagai lulusan dengan predikat cumlaude.

Baca juga: Usia 20 Tahun, Mahasiswa ITS Ini Sudah Peroleh Gelar Sarjana

Bram menceritakan, dia berhasil melakukan lima publika selama kuliah. Dua diantaranya merupakan jurnal terindeks Scopus dan tiga lainnya merupakan prosiding seminar.

Dalam jurnalnya, dia cenderung mengangkat soal teknologi proses di industri pangan.

Tidak heran, Bram memilih topik disertasi sejenis yang bertajuk Degradasi Struktur Pati Singkong dengan Metode High Intensity Energy Method untuk Aplikasi pada Industri Pangan.

Dalam merampungkan disertasinya, Bram mendapat dukungan dari dua dosen promotor yakni Sumarno dan Juwari.

Kedua promotor tersebut sukses membantu Bram dalam memperjuangkan jalannya menuntaskan program PMDSU yang ia ambil.

"Berkat keduanya, saya mampu mengatasi keterbatasan yang saya miliki sehingga mampu meraih doktor di usia muda," ungkap doktor kelahiran 1993 ini, seperti melansir laman ITS, Selasa (13/4/2021).

Tidak sekadar itu, berkat dosen promotornya, Bram berhasil mengikuti program exchange Sakura Science Program di Nagoya University, Jepang awal 2020 lalu.

Sepekan di sana, dia berkesempatan mencicipi teknologi di kampus itu dengan melakukan beberapa eksperimen.

"Meskipun tidak sempat melakukan penelitian lebih lanjut, exchange yang saya lakukan berhasil menambah pengalaman berharga saya sebagai mahasiswa," jelas dia.

Selama kuliah, pria berkacamata ini aktif mengikuti kajian keilmiahan guna menyokong pendidikan doktornya.

Baca juga: IPK Nyaris 4,00, Ini Motivasi Belajar Wisudawan Terbaik di ITS

Salah satu yang diikutinya ialah International Solvothermal and Hydrothermal Association Conference 2018 di Sendai, Jepang.

Menurut dia, ilmu yang didapatkannya dari seminar seperti ini memberinya pengalaman berharga.

"Sebab, ilmu yang terhimpun jadi satu di ajang seminar seperti itu mampu membuka pikiran dan wawasannya lebih dalam lagi," ungkap dia.

Dia juga sering mengikuti seminar ilmiah yang sudah dilakukannya sejak menempuh program sarjana di Departemen Teknik Kimia ITS. Ini merupakan wujud antusiasmenya dalam menimba ilmu.

Jangan heran, usut punya usut, dia bercita-cita menjadi seorang dosen.

"Hal tersebutlah yang menjadi motivasi terbesar saya dalam menimba ilmu sejauh ini," tuturnya.

Dia memiliki prinsip, bahwa belajar itu harus terus dilakukan sepanjang hayat. Tidak sekadar belajar, namun juga mengerjakannya dengan hati ikhlas dan riang gembira.

Pendidikan adalah investasi

Dia menganggap bahwa pendidikan ini adalah bagian dari investasi untuk dirinya.

Baca juga: Kiat Belajar Christian, Peraih IPK Tertinggi di UI

"Memang tidak mudah mencapai gelar tersebut, tetapi saya mendapatkan banyak manfaat darinya," ucapnya.

Setelah meraih gelar doktor, dia beranggapan jika tanggungannya menjadi lebih berat. Sebab, ilmu yang didapat harus disampaikan kepada khalayak luas.

Tidak sebatas melalui profesi dosen yang akan digelutinya, tapi dia juga bertekad untuk menyalurkan ilmunya lewat jurnal ilmiah yang terindeks Scopus.

"Pikiran yang melekat di otak saya ini harus diekspresikan untuk memberikan manfaat bagi orang banyak,” tegasnya penuh semangat.

Tidak boleh menyerah

Dia berpesan kepada mahasiswa ITS, agar tidak pernah pantang menyerah serta berdoa.

Sebab, dia yakin jika tiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama.

Baca juga: Profesor Unair: Daun Kelor Sebagai Obat Anti Kanker

"Jangan pernah ragu untuk menggapai cita-cita setinggi mungkin serta jangan lupa memohon doa dari orangtua," tutup Bram mengakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com